Jakarta (ANTARA News) - Dua pembuat film dokumenter yang telah memenangkan sejumlah festival film internasional, Srdan Golubovic dan Doug Blush, siap menyambangi lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Banjarmasin dan Palangkaraya.
Mereka akan akan melakukan diskusi dan lokakarya dengan penonton dan para pembuat film di Indonesia dalam program budaya bertajuk Film Forward (FF) 2014 pada 8-12 September ini.
Tak hanya itu, bersamaan dengan kehadiran dua sineas ini, sebanyak empat film dokumenter dunia, yakni "Circles", "If you Build it", "The Rocket", dan "Twenty Feet From Stardom", akan diputarkan secara gratis di lima kota ini. Khusus di Jakarta, film akan diputar di kedutaan besar Amerika Serikat serta pusat kebudayaan Amerika.
Dua dari empat film tersebut merupakan karya dari dua sineas ini, "Circles" (karya Srdan Goluvovic) dan "Twenty Feet From Stardom" (diedit Dough Blush).
Baik Goluvovic maupun Blush, sama-sama menyatakan rasa senangnya bisa menyambangi Indonesia, khususnya lima kota tersebut. Mereka mengatakan tak sabar untuk segera bertemu lalu berdiskusi dengan para penonton dan para pembuat film di sana.
"Saya berada di sini untuk Film Forward melalui film saya, "Circle". Ini pertama kalinya saya berada di Indonesia. Saya tak sabar untuk bertemu orang-orang di sini, memperkenalkan film-film dari negara berbeda di sini," ujar Golubovic dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
"Circles" mengisahkan luka yang ditinggalkan oleh perang dan tantangan yang dihadapi ketika kita harus mengambil keputusan berdasarkan moral.
"Dalam kehidupan sehari-hari, penonton di seluruh dunia juga pasti pernah harus mengikuti kata hati dan memahami arti pahlawan. Saya senang bisa berdiksusi mengenai film ini dan saya harap para penonton bisa menemukan kesamaaan yang justru akan membuat hari-hari mereka lebih berwarna," kata sineas asal Serbia itu.
Kemudian, dalam kesempatan yang sama, Direktur FF, Meredith Lavitt mengatakan, Indonesia merupakan negara ke enam yang menjadi lokasi pemutaran FF. Selain Indonesia, FF 2014 juga diputar di Meksiko, Taiwan, Tiongkok, Bosnia-Herzegovina dan Amerika Serikat.
Di Indonesia, kegiatan Film Forward akan difokuskan pada kontribusi perempuan dalam seni dan budaya, tradisi bercerita melalui musik, komunitas yang hidup dalam konflik dan arti pahlawan.
Tema-tema ini mencakup menerima secara lapang dada, kesuksesan melalui rintangan dan kekuatan seni dalam menyembuhkan luka dan menjembatani perbedaan.
FF merupakan sebuah program budaya yang mendatangkan sejumlah pembuat film ke berbagai belahan dunia untuk memutar film-film peraih penghargaan mereka, sekaligus berinteraksi dengan penonton melalui lokakarya dan diskusi.
Program ini adalah hasil kerjasama antara Sundance Institute, President's Committee dan tiga institusi kebudayaan milik pemerintah AS.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014