Nanning, Guangxi (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono termasuk di antara 10 pemimpin negara-negara ASEAN yang hadir bersama PM China, Wen Jiabao, dalam pembukaan Pameran Dagang Ke-3 China-ASEAN (CAEXPO) yang berlangsung di Pusat Konvensi dan Eksibisi Internasional di Nanning, Propinsi Guangxi, China, Selasa. ANTARA melaporkan dari Nanning, penjagaan di seputar area peresmian pembukaan cukup ketat, namun aroma perubahan di negara bekas "Tirai Bambu" itu sangat terasa.Hal ini ditandai dengan tidak tampaknya kendaraan-kendaaan militer atau tentara, sementara sudut-sudut atau sepanjang jalan menuju lokasi acara hanya diawasi petugas polisi tanpa senjata, bahkan sebagian tanpa mengenakan seragam. Tidak terjadi kemacetan di jalan menuju lokasi acara yang diliput 1.200 wartawan tersebut, karena jalan-jalan yang lebar, termasuk jembatan layang dan terowongan bawah tanah, cukup tersedia di Nanning yang kotanya tampak tertata rapi dan asri. Geliat pembangunan ekonomi juga tampak kental, antara lain tercermin dari banyaknya gedung-gedung perkantoran dan apartemen warga yang menjulang tinggi, mal-mal modern yang menawarkan produk-produk luar negeri, walaupun juga masih terlihat sisa-sisa kesederhanaan dari warga yang mengayuh sepeda-sepeda tua. CAEXPO yang akan berlangsung sampai 3 November, penyelenggaraannya dirangkaikan dengan Pertemuan Puncak untuk memperingati 15 tahun dialog China-ASEAN dan Pertemuan Puncak ke-3 Bisnis dan Investasi China-ASEAN. Berdasarkan data terkini panitia penyelenggara, dalam CAEXPO ke-3 ini negara-negara ASEAN diwakili 700 anjungan dari seluruhnya 3.000 anjungan yang memamerkan berbagai produknya, antara lain industri otomotif termasuk suku cadangnya, produk kayu dan hasil hutan, produk-produk pertambangan, elektronik dan industri peralatan rumah tangga. Seusai mengikuti acara pembukaan, Presiden Yudhoyono berkeliling menyaksikan kegiatan pameran, termasuk meninjau anjungan Indonesia, namun hanya wartawan dengan tanda masuk khusus yang jumlahnya terbatas bisa mengikuti acara ini. (*)
Copyright © ANTARA 2006