AsiaNet 57783

HIROSHIMA, Jepang, 8 September 2014 (ANTARA/Kyodo JBN-AsiaNet) -- Asosiasi Buddha Soka Gakkai International (SGI) menyelenggarakan KTT Remaja untuk Perdamaian di Pusat Konferensi Internasional Hiroshima pada tanggal 7 September. Lebih dari 100 remaja dari 16 negara, yang meliputi AS, Inggris, dan India, mendengarkan pengakuan para korban bom atom yang selamat dan melakukan dialog untuk mengumpulkan ide guna menghadapi berbagai tantangan di dalam penghapusan senjata nuklir.

Deklarasi perdamaian dengan suara bulat diambil oleh semua yang hadir di event tersebut. Deklarasi tersebut mencakup sejumlah ikrar: tidak mentolerir pengembangan, pengujian, produksi, penimbunan, pemindahan, penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir; melakukan gotong royong dalam rangka penyelenggaraan KTT Remaja Dunia untuk Penghapusan Senjata Nuklir di Hiroshima dan Nagasaki sedini mungkin; mempertemukan pola pikir yang membenarkan senjata nuklir dan rasa ketidakberdayaan yang menghambat terwujudnya cita-cita penghapusan senjata nuklir, dan terlibat secara pro-aktif di dalam dialog guna membangun dasar perdamaian. Baca deklarasi tersebut di: http://www.sgi.org/assets/pdf/youth-declaration-2014.pdf .

Hasil dari survey divisi mahasiswa Soka Gakkai di empat wilayah Jepang yang digelar pada bulan Juli-Agustus 2014, yang berisi wawancara terhadap 6000 mahasiswa dari 380 universitas, juga akan diumumkan.

Salah satu pertanyaan wawancara tersebut ialah tanggal terjadinya tragedi bom atom tahun 1945, dan hanya 57,6% responden yang menjawab benar untuk Hiroshima (6 Agustus), dan 55,5% untuk Nagasaki (9 Agustus). 73,3% responden dengan tegas tidak setuju keberadaan senjata nuklir, sedangkan 84,3% menjawab bahwa terdapat kemungkinan penggunaan senjata nuklir. Sementara itu, pertanyaan selanjutnya ialah apakah mereka pernah terlibat di dalam gerakan perdamaian: 21% pernah dan 69,3% menjawab kalau mereka ingin terlibat di dalam gerakan perdamaian. Baca hasil lengkapnya di http://www.sgi.org/assets/pdf/antinuclear-survey-2014.pdf .

Pimpinan Divisi Mahasiswa Soka Gakkai, Daisuke Tomoe, mengatakan, "Seiring bertambahnya umur para korban bom atom, maka sangat penting sekali untuk mewarisi wawasan dan semangat perdamaian terhadap generasi muda."

Para anggota remaja Soka Gakkai juga tengah mengumpulkan tanda tangan di seluruh Jepang untuk petisi "Nuclear Zero" yang menyerukan pelucutan senjata nuklir bagi bangsa-bangsa pemilik senjata nuklir.

Sejarah aktivisme Soka Gakkai dalam gerakan penghapusan senjata nuklir berawal pada tanggal 8 September 1957, ketika presiden kedua Jepang, Josei Toda, membuat deklarasi yang menyebut senjata nuklir sebagai "iblis yang sesungguhnya" dan mengajak kaum remaja untuk bergotong royong mewujudkan penghapusan senjata nuklir dari muka bumi selamanya.

SUMBER: Soka Gakkai International

KONTAK:
Joan Anderson
Kantor Penerangan Publik
Soka Gakkai International
Tel: +81-80-5957-4711
Fax: +81-3-5360-9885
E-mail: janderson[at]sgi.gr.jp

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014