Kairo (ANTARA News) - Negara Islam (Islamic State), yang berjuang untuk menggambar kembali peta Timur Tengah, telah memperluas pengaruhnya ke Mesir dengan melatih kelompok perlawanan paling berbahaya di negeri itu.
Menurut seorang komandan senior dari kelompok Ansar Bayt al-Maqdis di Sinai, yang telah membunuh ratusan pasukan keamanan Mesir tahun lalu, Negara Islam telah memberikan instruksi tentang bagaimana beroperasi secara lebih efektif.
"Mereka melatih kami tentang bagaimana melakukan operasi. Kami berkomuniasi lewat Internet," kata komandan yang meminta namanya tak disebut kepada kantor berita Reuters.
"Mereka tidak memberi kami senjata atau petempur. Tapi mereka mengajari kami bagaimana membuat sel-sel rahasia yang terdiri atas lima orang. Hanya satu orang yang melakukan kontak dengan sel-sel yang lain," tambah dia.
Kelompok perlawanan dan pemerintah Mesir merupakan musuh lama. Sejumlah komandan paling terkenal, termasuk Ayman al-Zawahri yang sekarang memimpin, adalah warga Mesir.
Dari waktu ke waktu pemimpin Mesir berusaha menumpas kelompok-kelompok itu tapi mereka selalu muncul lagi.
Keberhasilan Negara Islam merebut bagian luas dari Suriah dan Irak juga memunculkan kekhawatiran di Mesir, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters pada Jumat (5/9).
Negara Islam menjadi kelompok jihadi pertama yang mengalahkan pasukan Arab dalam operasi besar setelah operasi di sepanjang utara Irak bulan Juni lalu hampir tidak mendapat perlawanan dari militer Irak.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014