Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta Jumat sore menguat tipis tiga poin menjadi 11.747 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya 11.750 per dolar AS.
"Dolar AS sedikit melemah terhadap mata uang rupiah menjelang akan dirilisnya data tenaga kerja dan tingkat pengangguran AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Ia mengemukakan bahwa data dari ADP (Automatic Data Processing) yang dirilis menunjukkan perusahaan swasta AS menambah 204.000 tenaga kerja pada Agustus, lebih rendah dari estimasi sebesar 218.000 dan bulan sebelumnya yang direvisi turun menjadi 212.000.
"Data yang di bawah estimasi dari ADP tersebut membuat sebagian pelaku pasar berhati-hati sehingga dolar AS cenderung tertahan penguatannya," katanya.
Namun, ia menambahkan bahwa jika data yang keluar sesuai perkiraan atau lebih baik maka potensi dolar AS menguat kembali terbuka dan menguatkan spekulasi bank sentral AS (the Fed) menaikkan suku bunga lebih cepat.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, menambahkan bahwa faktor teknikal kembali menjadi penahan mata uang domestik untuk tidak kembali terdepresiasi.
Sentimen eksternal didominasi dolar AS, sementara di dalam negeri masih wait and see terkait isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, katanya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 11.770, melemah dari posisi sebelumnya 11.760 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014