Yogyakarta (ANTARA News) - Arus balik pemudik lebaran di stasiun kereta api Tugu Yogyakarta pada H+6 Lebaran 2006, Senin mulai normal, setelah puncaknya terjadi Sabtu (28/10) lalu.
Pemantauan ANTARA di stasiun Tugu Yogyakarta menunjukkan untuk arus balik calon penumpang KA kelas bisnis tampak masih padat sehingga jumlah penumpang melebihi kapasitas tempat duduk.
Sedangkan untuk KA kelas eksekutif, jumlah penumpang rata-rata sudah di bawah kapasitas tempat duduk, atau kembali normal seperti hari-hari biasa, sehingga suasana di stasiun tidak lagi sesibuk sehari sebelumnya.
Eko Budianto petugas di Posko Informasi Lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta membenarkan bahwa pada H+6 lebaran arus balik, baik tujuan Jakarta, Bandung dan Surabaya sudah tampak kembali normal, terutama mereka yang akan menumpang KA kelas eksekutif.
Sementara itu, untuk KA kelas binsis jumlah calon penumpangnya masih melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia. Seperti KA bisnis Fajar Utama mengangkut 1.001 penumpang atau melebihi 150 persen dari 640 kapasitas tempat duduk yang tersedia.
"Dari stasiun Tugu sudah diberangkatkan KA Sancaka Sore Yogyakarta-Surabaya dengan jumlah penumpang 390 orang, dari 406 kapasitas tempat duduk, dan KA Sancaka Pagi sebanyak 374 penumpang dari kapasitas 406 tempat duduk yang tersedia," katanya.
Menurut dia, KA Eksekutif Taksaka Pagi Yogyakarta-Jakarta dengan kapasitas 500 tempat duduk terisi 490 penumpang. Kemudian KA Lodaya pagi jurusan Solo-Bandung mengangkut penumpang di kelas eksekutif 151 orang dan bisnis 312 orang.
Sementara itu, KA Eksekutif Argo Lawu jurusan Yogyakarta- Jakarta mengangkut 470 penumpang dari 500 kapasitas tempat duduk.
Menurut Eko yang juga staf Humas PT KA Daop VI Yogyakarta, pihaknya pada puncak arus balik lebaran 2006 yang terjadi pada H+4, Sabtu (28/10) memberangkatkan 18.648 penumpang dari sejumlah stasiun di wilayah kerja Daop VI Yogyakarta yaitu stasiun Tugu dan Lempuyangan di Yogyakarta, stasiun Balapan di Solo dan stasiun-stasiun lainnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006