... ia sedang membangun kampanye Piala Eropa 2016-nya dengan dikelilingi inti yang tepat... "Paris (ANTARA News) - Kemenangan Prancis atas Spanyol pada pertandingan, Kamis, memperlihatkan laju mereka ke perempat final Piala Dunia di Brazil bukanlah keberuntungan semata.
Hal itu juga telah memperkuat keyakinan pelatih Prancis, Didier Deschamps, bahwa ia sedang membangun kampanye Piala Eropa 2016-nya dengan dikelilingi inti yang tepat.
Les Bleus tidak pernah diancam Spanyol dan menang 1-0 berkat gol Loic Remy yang tercipta pada babak kedua.
Deschamps hanya melakukan satu perubahan dari tim inti yang menghadapi tim juara Jerman pada perempat final Piala Dunia, di mana Moussa Sissoko mengambil alih tempat Yohan Cabaye di lini tengah.
Deschamps, yang memiliki dua musim pertandingan-pertandingan persahabatan untuk mempersiapkan timnya menjalani Piala Eropa yang akan dimainkan di kandang sendiri, mengatakan penampilan melawan Spanyol terbangun atas apa yang telah mereka capai di Brazil.
"Kami mampu memelihara pola pikir," kata Deschamps. "Mereka yang tampil sejak awal semuanya bermain di Piala Dunia. Kami memiliki referensi-referensi, dan kami harus mengumpulkan pengalaman dalam dua tahun. Itu tidak besar, namun dapat diperhitungkan."
Prancis memiliki lini belakang yang cukup tangguh, dengan Rafael Varane dan Mamadou Sakho dengan mudah menjinakkan serangan-serangan Spanyol.
Spanyol, yang berupaya mempertahankan gelar Piala Dunia mereka di Brazil namun tersingkir di fase grup, gagal untuk mencatatkan satu tembakan pun ke gawang Paris.
Di lini tengah, kekuatan Sissoko, Blaise Matuidi, dan Paul Pigba membantu Prancis membangun kekuatan setelah turun minum, sedangkan Mathieu Valbuena tampil bersemangat di belakang Karim Benzema yang bermain mengecewakan.
Prancis terlihat cukup bagus saat menyerang berkat Sissoko dan Valbuena, meski penampilan membosankan Antoine Griezmann memperlihatkan bahwa lubang yang ditinggalkan Franck Ribery akan sulit untuk diisi.
Ribery pensiun dari sepak bola internasional pada bulan lalu.
Deschamps memberi indikasi tidak akan ada banyak perubahan di masa depan ketika ia terlihat ingin menguatkan kohesi timnya di dalam dan di luar lapangan.
"Saya puas dengan (pemain-pemain) ini dan kami perlu memberi mereka waktu," ucapnya. "Saya memiliki dasar untuk dikerjakan dan para pemain gembira untuk dapat kembali datang."
"Mungkin saya akan mengubah sedikit hal ketika (jadwal) itu akan semakin sibuk saat periode-periode Liga Champions, namun satu yang saya perlukan sekarang adalah mendapatkan lebih banyak pengalaman kolektif."
Menatap ke depan ke putaran final Piala Eropa 2016, Deschamps berkata, "Itu masih jauh, namun kami tidak pernah mengalahkan Spanyol dalam delapan tahun. Ini bukan apa-apa dan ini semestinya memberi kami lebih banyak kepercayaan diri."
Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, yang membangun ulang timnya setelah mereka tersingkir secara mengejutkan dari Piala Dunia, meyakini Prancis akan menjadi tim tangguh saat mereka menjadi tuan rumah pada 2016.
"Mereka adalah tim yang sangat kuat, tim yang sangat mengandalkan fisik," kata Del Bosque.
"Mereka tentu saja akan berada dalam daftar kandidat (juara) dalam dua tahun."
Prancis menghadapi tuan rumah Serbia pada Minggu dan akan memainkan semua pertandingan kualifikasi Grup I pada pertandingan-pertandingan persahabatan yang dilangsungkan dalam bulan-bulan mendatang.
Les Bleus tidak pernah diancam Spanyol dan menang 1-0 berkat gol Loic Remy yang tercipta pada babak kedua.
Deschamps hanya melakukan satu perubahan dari tim inti yang menghadapi tim juara Jerman pada perempat final Piala Dunia, di mana Moussa Sissoko mengambil alih tempat Yohan Cabaye di lini tengah.
Deschamps, yang memiliki dua musim pertandingan-pertandingan persahabatan untuk mempersiapkan timnya menjalani Piala Eropa yang akan dimainkan di kandang sendiri, mengatakan penampilan melawan Spanyol terbangun atas apa yang telah mereka capai di Brazil.
"Kami mampu memelihara pola pikir," kata Deschamps. "Mereka yang tampil sejak awal semuanya bermain di Piala Dunia. Kami memiliki referensi-referensi, dan kami harus mengumpulkan pengalaman dalam dua tahun. Itu tidak besar, namun dapat diperhitungkan."
Prancis memiliki lini belakang yang cukup tangguh, dengan Rafael Varane dan Mamadou Sakho dengan mudah menjinakkan serangan-serangan Spanyol.
Spanyol, yang berupaya mempertahankan gelar Piala Dunia mereka di Brazil namun tersingkir di fase grup, gagal untuk mencatatkan satu tembakan pun ke gawang Paris.
Di lini tengah, kekuatan Sissoko, Blaise Matuidi, dan Paul Pigba membantu Prancis membangun kekuatan setelah turun minum, sedangkan Mathieu Valbuena tampil bersemangat di belakang Karim Benzema yang bermain mengecewakan.
Prancis terlihat cukup bagus saat menyerang berkat Sissoko dan Valbuena, meski penampilan membosankan Antoine Griezmann memperlihatkan bahwa lubang yang ditinggalkan Franck Ribery akan sulit untuk diisi.
Ribery pensiun dari sepak bola internasional pada bulan lalu.
Deschamps memberi indikasi tidak akan ada banyak perubahan di masa depan ketika ia terlihat ingin menguatkan kohesi timnya di dalam dan di luar lapangan.
"Saya puas dengan (pemain-pemain) ini dan kami perlu memberi mereka waktu," ucapnya. "Saya memiliki dasar untuk dikerjakan dan para pemain gembira untuk dapat kembali datang."
"Mungkin saya akan mengubah sedikit hal ketika (jadwal) itu akan semakin sibuk saat periode-periode Liga Champions, namun satu yang saya perlukan sekarang adalah mendapatkan lebih banyak pengalaman kolektif."
Menatap ke depan ke putaran final Piala Eropa 2016, Deschamps berkata, "Itu masih jauh, namun kami tidak pernah mengalahkan Spanyol dalam delapan tahun. Ini bukan apa-apa dan ini semestinya memberi kami lebih banyak kepercayaan diri."
Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, yang membangun ulang timnya setelah mereka tersingkir secara mengejutkan dari Piala Dunia, meyakini Prancis akan menjadi tim tangguh saat mereka menjadi tuan rumah pada 2016.
"Mereka adalah tim yang sangat kuat, tim yang sangat mengandalkan fisik," kata Del Bosque.
"Mereka tentu saja akan berada dalam daftar kandidat (juara) dalam dua tahun."
Prancis menghadapi tuan rumah Serbia pada Minggu dan akan memainkan semua pertandingan kualifikasi Grup I pada pertandingan-pertandingan persahabatan yang dilangsungkan dalam bulan-bulan mendatang.
Mereka juga akan berhadapan dengan Portugal, Denmark, Albania, dan Armenia.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014