Jakarta (ANTARA News) - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto bungkam dan tidak mau memberi keterangan pada wartawan yang mengerubunginya di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klas I Jakarta Pusat, Senin sore, menyusul pembebasan bersyarat yang diterimanya. Puluhan wartawan cetak maupun elektronik yang mengerumuni Tommy dihalang-halangi oleh sejumlah pria berbadan tegap yang diduga pengawal pribadi putra mantan presiden Soeharto itu. Tommy yang mengenakan baju putih dan topi hitam itu tampak sesekali melempar senyum pada para wartawan yang berupaya mengambil gambarnya. Dalam proses penyelesaian administrasi pembebasan bersyarat itu, tidak tampak anggota keluarga Cendana yang menemani Tommy di Bapas tersebut. Tommy berada di Bapas selama sekitar 30 menit, dari pukul 15.30 hingga pukul 16.00. WIB dan setelah dari Bapas, Tommy dikabarkan segera meluncur ke kediaman orangtuanya di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. Sama seperti saat keluar dari LP Narkotika Cipinang Jakarta Timur siang tadi, keberadaan Tommy di Bapas sempat menimbulkan ketegangan antara wartawan dengan para pengawal Tommy. Ketegangan itu juga menyebabkan satu pot tanaman pecah karena ada wartawan asing yang terdorong dan menimpa pot itu. Sementara itu, Kepala Bapas Klas I Jakarta Pusat, E. Hapidi Iyossaputra mengatakan, Tommy memiliki kewajiban melapor ke Bapas Jakarta Pusat dalam jangka waktu satu atau dua pekan setelah pembebasan bersyarat hari ini. "Setelah itu, dia mempunyai kewajiban lapor minimal satu bulan sekali, kata Hapidi. Ia mengatakan, terdapat dua sistem dalam pelaporan yaitu Tommy yang datang untuk melapor atau petugas Bapas yang akan mendatangi mantan pereli itu. Selain itu, kata dia lagi, Tommy diperbolehkan untuk pergi ke luar kota jangka waktu yang tidak ditentukan asal sebelumnya melaporkan keberangkatannya. Hapidi menambahkan, Bapas bersifat membimbing orang yang bebas bersyarat dengan tujuan untuk membangun kepribadian dan kemandirian orang tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006