Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM akan mengarahkan Badan Layanan Umum (BLU) Dana Bergulir untuk menjadi semacam bank dengan tambahan suntikan dana segar sekitar Rp500 miliar pada tahun 2008.
"BLU ke depan nantinya akan diarahkan menjadi semacam bank," kata Menegkop dan UKM Suryadharma Ali kepada pers usai halal bi halal dengan jajaran Kemenkop UKM di Jakarta, Senin.
Proses pembentukan BLU hingga kini terus dilakukan, diperkirakan pada tahun 2007 sudah bisa beroperasi dan pada tahun 2008 akan diarahkan menjadi semacam bank.
Menurut Menteri, BLU dana bergulir ini selain akan memonitor dana yang sudah digulirkan oleh Kemenkop UKM juga akan melakukan konsolidasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di tanah air secara institusional.
"Dulu dana diberikan tapi institusinya tidak dikoordinasikan oleh satu lembaga," katanya.
Sejak tahun 2000 hingga saat ini total dana bergulir program Kemenkop UKM mencapai Rp1,6 triliun, dari total dana tersebut sebesar Rp350 miliar di antaranya yang sudah dikembalikan akan digulirkan kembali melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir.
Menurut dia, pengertian bank dalam BLU ini tidak sama dengan operasional bank yang ada saat ini. Pengertian bank dimaksud, lanjutnya, hanya untuk mencegah moral hazard sehingga LKM yang memperoleh dana bergulir dapat beroperasi lebih profesional di masyarakat.
Dikatakannya, sistem yang akan dikembangkan nantinya adalah agar dana yang digulirkan itu kembali lagi yaitu melalui sistem tanggung renteng.
"Masyarakat secara bekelompok bisa meminjam dana tersebut dari BLU itu tanpa agunan dengan bunga yang kompetitif," katanya.
Masalah besaran bunga, menurut dia, sebenarnya bukan hal yang utama bagi pengusaha mikro, karena yang terpenting adalah mudahnya akses terhadap sumber-sumber dana.
Sementara mengenai penyaluran dana dari BLU itu, Menteri mengatakan, bisa menggunakan jasa perbankan karena pada dasarnya dana tersebut memang disimpan di
escrow account bank yang ditunjuk.
Menteri dalam kesempatan itu juga menyampaikan instruksi Presiden berkenaan dengan UKM yaitu untuk mengelola LKM sebaik-baiknya.
"Saya telah laporkan kepada Presiden bahwa Kemenkop UKM sejak tahun lalu sudah mengembangkan 2.040 LKM," katanya.
Pengembangan LKM itu akan terus dilakukan hingga tahun 2008 dengan target pendirian LKM di seluruh kecamatan di Indonesia. Tahun 2007 ditargetkan akan ditambah hingga menjadi 4.000 LKM dan tahun 2008 menjadi 6.130 LKM.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006