Palu (ANTARA News) - Pertemuan bersama antara tokoh Muslim dan Nasrani dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla guna menyelesaikan konflik berkepanjangan di wilayah Poso yang dijadwalkan berlangsung di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin pagi, tidak terlaksana. Wapres Jusuf Kalla dan rombongan sekitar pukul 07:20 WITA dengan menumpang pesawat khusus jenis Boeing 737-200 milik TNI-AU sudah bertolak dari Bandara Mutiara Palu menuju Jakarta, via Makassar. Dalam jadwal kunjungan kerja selama dua hari di Palu, Wapres Jusuf Kalla setelah melakukan pertemuan secara terpisah dengan para tokoh Muslim dan Nasrani, akan mempertemukan mereka dalam satu meja pada hari Senin sekitar mulai pukul 08:00 Wita. Kegiatan terakhir ini dilaksanakan sebelum rombongan Wapres kembali ke Jakarta. Menurut Karo Infokom Pemprov Sulteng, Jethan Towakit, pertemuan bersama antara Wapres Jusuf Kalla dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama dari kedua komunitas itu batal dilaksanakan karena acara Halal Bi-Halal dan pertemuan terbatas yang dilaksanakan secara terpisah dinilai sudah cukup. "Pada prinsipnya tokoh Muslim dan Kristen di Poso memiliki visi yang sama untuk penegakkan hukum dan recovery ekonomi di daerahnya, sehingga pertemuan bersama untuk menyatukan visi dinilai tidak perlu lagi," kata dia. Selain itu, lanjut Towakit, Wapres telah memerintahkan Pemprov Sulteng untuk menfasilitasi pertemuan bersama yang waktu dan tempatnya ditentukan kemudian, guna membahas secara teknis pemulihan ekonomi dan sosial di bekas daerah konflik Poso. "Pertimbangan lain yaitu Wapres memiliki agenda kerja yang sangat padat," ujarnya. Kunjungan kerja Wapres Jusuf Kalla ke Palu didampingi Menko Polhukam Widodo AS, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Kepala BIN Syamsier Siregar, Mendagri Ma`ruf, Mensos Bachtiar Chamsyah dan Menkum HAM Hamid Awaluddin. Pada pertemuan Wapres dengan puluhan tokoh Muslim sebelumnya, telah disepakati antara lain pembentukan tim investigasi gabungan untuk mengusut aksi kekerasan di kota Poso yang melibatkan oknum anggota Brimob dengan massa masyarakat, selain memprioritaskan penegakan hukum terhadap semua pelaku kerusuhan. Dalam insiden tindak kekerasan di beberapa tempat sehari menjelang hari raya Idul Fitri 1427 Hijriah itu, telah mengakibatkan seorang warga sipil tewas serta lima lainnya cedera akibat terkena tembakan. Sementara dari pihak aparat tercatat satu orang menderita luka akibat terkena lemparan batu. Sedangkan pada pertemuan Wapres dengan 20-an tokoh Nasrani disepakati antara lain mempriotaskan pemulihan ekonomi untuk mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat akibat dampak kerusuhan berkepanjangn serta penegakan hukum sebelum dan pasca kerusuhan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006