Saya yakin dengan PKBM ekonomi kita akan berkembang. Tidak perlu menghasilkan teknologi yang tinggi-tinggi, tapi laku di pasaran,"
Jakarta (ANTARA News) - Wamendikbud Musliar Kasim menyatakan rasa optimistisnya bahwa Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) mampu membuat perekonomian Indonesia akan meningkat.
"Saya yakin dengan PKBM ekonomi kita akan berkembang. Tidak perlu menghasilkan teknologi yang tinggi-tinggi, tapi laku di pasaran," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim, saat menutup Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomajari) di Jakarta, Rabu.
Dengan potensi jumlah penduduk di Tanah Air yang besar, Musliar optimis PKBM dapat meningkatkan perekonomian.
PKBM pada awalnya dibentuk sebagai wadah pemberantasan buta aksara.
"Juga menjangkau murid yang terkendala geografis, yang tidak memungkinkan datang ke sekolah formal," jelas dia.
Tapi mustahil , para orang tua yang buta aksara mau datang ke PKBM tanpa nilai tambah seperti pelatihan kewirausahaan.
Musliar juga meminta agar lulusan PKBM tidak berkecil hati. Menurut dia, lulusan PKBM tidak kalah dibanding lulusan sekolah formal.
"Kalau tidak bisa yang pertama, setidaknya bisa lebih baik. Kalau tidak bisa lebih baik, harus berbeda."
Musliar mencontohkan tari kontemporer yang dibawakan siswa PKBM, bisa menarik perhatian masyarakat dengan perbedaan.
"Kita boleh berbangga, tidak selamanya kita menjadi pengikut. Banyak hasil PKBM kita yang dicontoh negara lain," tukas dia.
PKBM diselenggarakan dan diikuti oleh masyarakat. Kemdikbud melakukan pembinaan dan memberikan bantuan dana.
Jumlah buta aksara di Tanah Air mencapai 3,6 juta jiwa atau 4,3 persen dari penduduk berumur 15-59 tahun.
Jumlah itu turun dibandingkan persentase rata-rata nasional berdasarkan sensus penduduk pada 2010 mencapai 5,02 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yakni sebanyak 7,5 juta jiwa.
(I025/Z003)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014