Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar melayang di sekitar posisi tertinggi delapan bulan terhadap yen di perdagangan Asia, Rabu, didukung oleh data positif manufaktur AS, ketika bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), memulai pertemuan kebijakan dua hari.
Di Tokyo, greenback dibeli 105,06 yen pada perdagangan sore, tingkat tertinggi sejak Januari, setelah naik setinggi 105,30 yen pada pagi hari. Dolar dibeli 105,10 yen di New York pada Selasa sore.
Euro melemah menjadi 1,3129 dolar dan 137,85 yen dari 1,3132 dolar dan 138,02 yen, karena investor mengubah fokus mereka ke pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB).
Kenaikan dolar terjadi ketika kabinet baru Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diumumkan.
Penunjukan yang ramah pasar sejalan dengan laporan media, telah mengirim saham-saham lebih tinggi dan yen yang lebih rendah karena berharap menteri baru yang bertanggung jawab atas dana pensiun publik Jepang yang didominasi obligasi akan mengalihkan sebagian besar aset-asetnya ke dalam ekuitas.
Pada Selasa, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan aktivitas sektor manufaktur di AS meningkat pada Agustus ke tingkat terbaik sejak Agustus 2011.
Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa ekonomi nomor satu di dunia itu memperkuat pemulihannya, dengan para investor kini beralih ke laporan ekonomi daerah Beige Book dari Federal Reserve dan data pekerjaan AS pada Jumat.
"Dolar AS telah terangkat kuat di tengah ... laporan manufaktur AS dari ISM untuk Agustus yang lebih kuat dari perkiraan," National Australia Bank mengatakan.
Para pedagang menjaga tab pada pertemuan BoJ yang akan berakhir pada Kamis, ketika pihaknya menghadapi tekanan untuk melepaskan langkah-langkah stimulus lebih lanjut guna memacu perekonomian.
Jepang dan zona euro keduanya telah mencatat beberapa data ekonomi yang lemah baru-baru ini, mengipasi harapan mereka akan mengumumkan kebijakan yang lebih akomodatif.
Pada saat yang sama The Fed sedang didesak beberapa kalangan untuk meningkatkan suku bunganya -- yang akan mengangkat dolar -- karena ekonomi menunjukkan tanda-tanda teratur kembali pada jalurnya.
Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik.
Unit AS menguat menjadi 1,2545 dolar Singapura dari 1,2524 dolar Singapura pada Selasa, menjadi 32,08 baht Thailand dari 32,06 baht, menjadi 11.800,90 rupiah Indonesia dari 11.726,30 rupiah, menjadi 1.020,59 won Korea Selatan dari 1.017,71 won, dan menjadi 43,68 peso Filipina dari 43,62 peso.
Dolar tidak berubah pada 29,92 dolar Taiwan, sementara itu turun tipis menjadi 60,58 rupee India dari 60,60 rupee.
Dolar Australia merosot ke 92,86 sen AS dari 92,95 sen karena pertumbuhan ekonomi kuartal kedua negara itu melambat, sementara yuan Tiongkok naik menjadi 17,05 yen dari 17,02 yen, demikian AFP.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014