Jakarta (ANTARA News) - Persiapan Daerah Kerja (Daker) Makkah menyambut menyambut jamaah haji sudah mencapai 98 persen, dan saat ini permasalahan yang masih mengganjal hanya tinggal lima pemondokan lagi karena berbeda data antara yang tertera di kontrak dengan di sistem elektronik haji yang diterapkan oleh Pemerintahan Arab Saudi.
Kepala Daker Makkah, Endang Jumali di ruang kerjanya, di Makkah, Selasa mengatakan, di daerahnya disiapkan 116 pondokan yang terdiri dari 70 hotel dan sisanya adalah apartemen, dengan jumlah kamar keseluruhan 158.000 kamar.
Dari 116 pondokan tersebut ada lima pondokan dengan kapasitas 2.000 jamaah yang bermasalah karena adanya beda data saat kontrak ditandatangani dengan sistem elektronik haji yang mulai diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ia mengatakan kontrak dengan pemilik pondokan dilakukan sebelum sistem elektronik tersebut diterapkan.
Ia memberi contoh, saat kontrak dicantumkan berkapasitas 800 orang namun di sistem elektronik hanya 750 orang.
Hal ini tidak terlepas dari bedanya kriteria yang ditetapkan saat kontrak dengan kriteria di sistem elektronik. "Misalnya pemerintah Arab Saudi meminta satu kamar diisi empat orang dengan luas berapapun," katanya.
Namun demikian, jumlah pondokan yang bermasalah sudah berkurang dari sebelumnya tujuh hotel dengan 6.000 jamaah setelah dilakukan negoisasi.
Endang mengharapkan pada tanggal 4 September permasalah tersebut sudah bisa selesai setelah dilakukan negoisasi karena pada 10 September jamaah haji sudah mulai masuk ke Makkah dari Madina.
Kemungkinan terburuk adalah mereka dicarikan tempat penginapan lain, namun diusahakan tidak terlalu jauh dari rombongannya.
"Selain penginapan, tidak ada masalah," katanya.(*)
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014