Solo (ANTARA News) - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi dalam Pemilihan Wali Kota Surakarta jika tidak ada perintah dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

"Saya tidak akan maju dalam pencalonan wali kota tanpa ada perintah Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya di Solo, Selasa.

Disinggung mengenai pemilihan wali kota/bupati sebaiknya dipilih langsung atau lewat DPRD, FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy itu mengatakan, hal ini semua sesuai aturan yang ada.

Menurut dia, semuanya mempunyai kelebihan dan kelemahan. "Kalau pemilihan langsung biayanya cukup besar, tetapi kalau lewat DPRD bisa di tekan sehingga dana yang ada itu bisa dialihkan untuk kepentingan lain dalam menyejahterakan rakyat," katanya.

Dikatakan untuk pemilihan wali kota Surakarta yang dijadwalkan pada April 2015 apabila dilakukan secara langsung untuk lima kecamatan itu dananya tidak kurang dari Rp16 miliar, sementara kalau dibandingkan lewat DPRD jelas tidak sebanyak itu.

"Ini hanya di Solo yang terdiri dari lima kecamatan, kalau untuk kabupaten dan yang kecamatannya jumlahnya lebih banyak apakah dananya tidak cukup besar dan hal ini semua bisa dipertimbangkan," kata Rudy yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Solo.

Ia mengatakan jadi sekarang ini untuk mencalonkan sebagai wali kota atau bupati juga mikir kalau dengan menggunakan cara pemilihan langsung, karena habisnya dana cukup banyak dan untuk berharap kembali itu kecil.

"Terkecuali kalau mencalonkan menjadi wali kota atau bupati itu memang untuk mengabdikan diri kepada rakyat itu sudah lain lagi, tetapi kalau motivasinya tidak untuk itu jelas susah," katanya.

"Saya punya pandangan ini bukan karena DPC PDI Perjuangan Solo dalam Pemilu Legislatif kemarin mendapat 24 kyrsi dari 45 kursi yang ada, tetapi hal ini semuanya kenyataan di lapangan seperti itu," kata Rudy.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014