Eksplorasi menggunakan kearifan lokal dapat mempertahankan keunggulan dalam persaingan pasar, khususnya persaingan globalJakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 45 perajin binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur unjuk tampil dalam Pameran Produk Unggulan Jatim di Plasa Kementerian Perindustrian, 2-5 September 2014.
Jumlah tersebut, menurut Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Euis Saedah, hanyalah sebagian kecil dari industri-industri kreatif yang dimiliki Jatim sebagai salah satu provinsi yang memiliki terobosan luar biasa dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif.
"Banyak terobosan luar biasa yang diciptakan Jatim. Dan unsur kreativitas selalu diperlukan dalam meningkatkan nilai tambah produk, yang nantinya akan berpengaruh terhadap lajunya pasar ekspor," kata Euis saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Pameran Produk Unggulan Jatim di Jakarta, Selasa.
Saat ini negara tujuan ekspor produk Jatim yang terbesar adalah Jepang, diikuti Malaysia untuk kawasan Asia Tenggara dan Belanda untuk Uni Eropa.
Pertumbuhan ekspor Jatim juga meningkat secara signifikan, yakni ekspor nonmigas pada periode semester pertama 2014 mencapai 9,5 juta dolar AS atau naik 28,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,3 juta dolar AS.
Ekspor nonmigas Jatim didominasi oleh produk perhiasan yang mencapai nilai 451 juta dolar AS.
Produk perhiasan juga turut unjuk tampil dalam Pameran Produk Unggulan Jatim, bersama beberapa produk terbaik lain seperti batik, perak, kaligrafi, bordir, aksesoris, produk kulit dan makanan ringan.
Besarnya nilai ekspor di Jatim dapat memacu provinsi di ujung Timur Pulau Jawa itu terus berinovasi dalam menghasilkan produk berdaya saing tinggi, antara lain melalui pengembangan kreativitas berbasis sumber daya alam dan kearifan lokal.
"Eksplorasi menggunakan kearifan lokal dapat mempertahankan keunggulan dalam persaingan pasar, khususnya persaingan global," kata Euis.
Melalui pameran tersebut diharapkan berbagai produk kreasi para pengrajin IKM Jatim akan semakin dikenal di kalangan masyarakat luas sehingga dapat bersaing baik di pasar domestik maupun internasional.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen IKM Kemenperin Busharmaidi menyatakan bahwa tujuan utama pameran tersebut jangan dititikberatkan pada omzet para peserta selama pameran berlangsung, melainkan jangka panjang.
"Yang diharapkan sebaiknya bukan hanya omzet 4 hari ini, tetapi peluang untuk kontrak-kontrak jangka lanjut," ujarnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014