Balikpapan (ANTARA News) - Masih ada kurang lebih 8.000 guru di Kalimantan Timur yang belum mengikuti bimbingan teknis atau pelatihan penerapan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 adalah kumpulan tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan formal di sekolah-sekolah berbagai tingkatan dan jenis di Indonesia.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kaltim Dayang Budiati mengatakan dari 58.000 guru di Kaltim, masih menyisakan 8.000 guru yang belum mendapatkan pelatihan kurikulum tersebut.
"Pemprov berkomitmen akan selesaikan yang masih tersisa ini," jelas Dayang. Sekretaris Dinas Pendidikan ini turut mendampingi kunjungan Komisi X DPR RI ke sejumlah sekolah di Balikpapan, Senin (1/9).
Menurut Dayang, Pemprov Kaltim juga telah menyampaikan komitmen dan janjinya untuk menuntaskan pelatihan ini kepada dirjen pendidikan menengah belum lama ini.
Ia menambahkan, bahwa dana untuk pelatihan kurikulum tersebut berasal dari APBD dan APBN. Dalam angaran itu termasuk pula pengadaan buku pelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 itu.
Bimbingan teknis Kurikulum 2013 wajib diikuti oleh guru selama 52 jam, kepala sekolah selama 72 jam, dan bagi pengawas sebanyak 92 jam.
Untuk pengadaan buku sumber dananya berasal dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Pemprov.
Namun demikian, pencetakan buku masih dipegang oleh percetakan pusat.
"Memang masih banyak daerah yang belum dapat buku dan kami juga belum terima laporan dari daerah-daerah," kata Dayang.
Sekretaris Dinas Pendidikan juga mengakui bahwa ada sekolah yang telah menerima dana bos buku namun masih menunda membeli karena takut melanggar aturan.
"Uang sudah ada tapi mereka takut salah kalau beli ini beli itu. Ya takut aja jadi mereka menundanya," katanya.
Ia juga menegaskan agar sekolah tidak membebani buku mata pelajaran Kurikulum 2013 kepada orangtua siswa.
"Karena sudah aturannya. Kalau ada yang melanggar silakan melapor kepada dinas pendidikan di wilayahnya," pungkasnya.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 ini sudah berlangsung sejak 2013. Sebelumnya lagi sudah dimulai sebagai pilot project di sejumlah sekolah di Indonesia. Pada tahun 2014 ini pelaksanaan berlangsung penuh dan penerapannya dimulai awal tahun ajaran 2014.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014