Washington (ANTARA News) - Kepala Badan Pertahanan Peluru Kendali (Rudal) di Pentagon, Jumat, menyambut apa yang digambarkan sebagai kemajuan penting dalam menempatkan energi laser berkekuatan tinggi pada pesawat Boeing 747 yang sudah dimodifikasi. Senjata itu bertujuan melenyapkan rudal balistik yang mungkin diluncurkan dari Korea Utara dan Iran. Tetapi, mantan penguji persenjataan utama Pentagon meragukan hal tersebut dan menganggap hasil yang sudah dicapai masih jauh dari efektif secara militer, bahkan mungkin saja ditaklukkan hanya dengan cara sederhana. Dana sebanyak 3,5 miliar dolar AS dikucurkan untuk pengembangan "Airborne Laser" (Laser udara), senjata yang dalam kecepatan cahaya itu mampu menghancurkan rudal balistik yang baru saja meluncur. "Kemampuan di permukaan tanah sudah diperlihatkan, mari kita sekarang coba di udara," kata Jenderal berbintang tiga angkatan udara, Henry Obering saat upacara di mana pesawat tersebut keluar dari hangar tempatnya dimodifikasi di Wichita, Kansas. Acara itu dihadiri para pekerja dari Boeing yang menjadi kontraktor utama serta perwakilan dari subkontraktor utama, yaitu Lockheed Martin Corporation dan Northrop Grumman Corporation. "Sejak 2200 tahun lalu, saat Archimedes menggunakan cahaya matahari untuk membakar armada Romawi di perairan Syracuse, tidak ada lagi senjata yang memberi arti baru bagi istilah "seketika"," kata Obering. Sementara itu, Philip Coyle, kepala penguji senjata utama Pentagon di era pemerintahan Bill Clinton, melalui surat elektronik untuk menjawab Reuters mengatakan dirinya meragukan keefektifan senjata itu. "Jika laser dapat dikembangkan dengan kekuatan yang cukup untuk menembus atmosfer dan tetap ampuh ketika sampai di sasaran, pihak musuh hanya perlu melapisi rudalnya dengan pemantul cahaya, sehingga laser menjadi tidak berbahaya," kata Coyle yang kini berada di lembaga non pemerintah Pusat untuk Informasi Pertahanan. "Pasukan Romawi juga dapat melakukan hal yang sama dalam mitos Archimedes itu. Siapapun tahu daun kering dapat terbakar jika dihadapkan pada kaca pembesar. Masalahnya adalah bagaimana hal itu sukses secara militer," katanya. Coyle juga mengatakan Boeing telah mengabaikan "ilmu pengetahuan dasar dan kendala teknik untuk mencapai sistem yang efektif". Para insinyur, tahun depan memasang iodine oksigen kimia berkekuatan tinggi ke pesawat jumbo tersebut dan ujicoba pertama dilakukan pada 2008. Direktur Utama Rudal Sistem Pertahanan Boeing, Pat Shanahan, mengatakan para insinyur telah menunjukkan "kemajuan yang luar biasa untuk mencapai teknologi baru bernama senjata energi langsung." Para insinyur di Wichita telah sepenuhnya memasang sistem rancangan Loockheed untuk mengendalikan dan menembakkan laser pada pesawat 747-400F. "Proyek ini hampir mencapai semua target pengujian darat, dan dalam bulan-bulan ke depan, seluruh target darat akan selesai," kata Shanahan. Northrop Grumman memasok laser berenergi tinggi serta laser suar untuk menghilangkan turbulensi yang dapat menghambat perjalanan laser berkekuatan tinggi menuju sasaran. (*)

Copyright © ANTARA 2006