Kabul (ANTARA News) - Pemimpin Taliban Mullah Omar, yang dicari dengan harga 10 juta dolar Amerika Serikat, menolak tawaran pembicaraan damai dari Presiden Hamid Karzai. Juru bicara pemberontak, Tayyab Agha lewat telefon satelit, Sabtu mengatakan Mullah Omar justru mengancam akan menghukum Karzai dalam suatu peradilan Islam karena "membantai" warga Afghanistan. "Orang kafir dari seluruh dunia telah berkumpul dan menguasai Afghanistan serta menjadikan warga Afghanistan sebagai sandera. Tidak akan ada pembicaraan dengan pemerintah boneka, dan mujahidin tidak akan meletakkan senjata," kata Agha dikutip Reuters. Dia mengatakan, Karzai dan semua rekannya harus terlebih dulu membebaskan diri sendiri dari perbudakan pasukan asing yang kafir untuk memulai perundingan. Agha juga mengatakan Karzai bermaksud lari setelah menyadari Taliban akan mengalahkan NATO dan pasukan Amerika Serikat. Karzai pada Jumat pekan ini mengulangi tawaran pembicaraan jika pemimpin Taliban menyanggupi beberapa hal, di antaranya mengakhiri bantuan dari kelompok tertentu di Pakistan serta menyudahi keterlibatan pejuang dari negara lain.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006