Shanghai China (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari kedua di Republik Rakyat China mengunjungi pembangkit listrik yang berbahan baku sampah, Shanghai Pudong City Heat Energy, di Shanghai Sabtu. Presiden, didampingi Ibu Ani Yudhoyono, berada di pabrik pembangkit yang mulai beroperasi tahun 2002 itu sekitar satu jam didampingi sejumlah menteri seperti Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Menlu Hassan Wirajuda. Pembangkit listrik berbahan baku sampah itu didirikan mulai Desember 1998 dengan nilai investasi 670 juta yuan dan saat ini memiliki kapasitas pembakaran sampah setiap hari 1.100 sampai 1.200 ton dan menghasilkan daya listrik 35.000 - 40.000 Kwh. Pembakaran sampah menjadi listrik ini juga dapat mengurangi volume dan berat sampah sebanyak 90 persen yang berasal dari 1,2 juta - 1,5 juta rumah tangga di Pudong. Limbah pembakaran sampah ini juga diproses sehingga tidak mengandung racun atau unsur-unsur berbahaya lain dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan timbunan. Sebelumnya, pada saat di dalam pesawat menuju Shanghai Presiden mengharapkan kunjungannya ke pengeloaan sampah menjadi listrik ini bisa menjadi inspirasi atau tambahan pengetahuan dalam penyelesaian sampah di Tanah Air. "Persoalan pembuangan sampah menjadi masalah di Bandung dan Jakarta. Kita harus bandingkan dengan negara lain yang bisa mengatasi masalah itu karena memiliki manajemen, teknologi yang tepat, ramah lingkungan dan didukung masyarakat," katanya. Presiden pada Sabtu sore ini melanjutkan kunjungan kerjanya ke kota Guilin untuk menikmati dan mempelajari pengelolaan wisata di daerah yang terkenal dengan objek wisata alam yaitu Sungai Li, karang stalagtit dan stalagnit di gua Reed Flute dan Gua Seven Star.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006