PBB, AS (ANTARA News) - Para pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa terlibat dalam perundingan-perundingan Jumat bagi pembebasan 44 tentara penjaga perdamaian yang ditahan oleh pemberontak Suriah yang juga mengepung 72 tentara helm biru lainnya di Dataran Tinggi Golan.
Petempur pemberontak Suriah yang bersenjata, termasuk beberapa yang terkait dengan afiliasi Al-Qaida, Front Al-Nusra, menyerbu satu persimpangan Dataran Tinggi Golan, Rabu, menculik 44 tentara dari Fiji.
Para pemberontak mengepung kelompok lain 72 prajurit dari Filipina, yang melayani di bagian Pasukan Pengamat Pembebasan PBB (UNDOF) yang bertugas memantau gencatan senjata antara Suriah dan Israel sejak tahun 1974.
PBB merevisi angka 44-43 Fiji dan 75-72 Filipina setelah memeriksa catatan cuti dengan misi.
"PBB terus terlibat dengan berbagai pihak di Suriah dan membuat setiap usaha untuk menjamin keselamatan dan keamanan para personil," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Para pejabat PBB menolak memberikan rincian pembicaraan, mengutip sifat perundingan yang rumit.
"Pembahasan-pembahasan sedang berlangsung sekarang dan jadi saya tidak ingin merincikan lagi," kata Dujarric.
"PBB juga terlibat dengan negara-negara anggota yang mungkin memiliki pengaruh terhadap elemen oposisi bersenjata guna mendorong pembebasan pasukan penjaga perdamaian."
Dewan Keamanan PBB telah menuntut "tanpa syarat dan segera pembebasan semua pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditahan" dan mendesak negara-negara berpengaruh untuk membantu memenangkan pembebasan mereka.
Saat ini ada 1.200 pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di UNDOF: dari Filipina, Fiji, India, Irlandia, Nepal dan Belanda, demikian AFP melaporkan.
(SYS/H-AK/H-RN)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014