Bogor (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kota Bogor mendukung Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk kembali memimpin partai itu lima tahun mendatang.
"Capaian hasil pemilu anggota legislatif yang mampu menaikkan suara pemilih lebih dari 100 persen menunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai pemimpin yang ahli strategi," kata Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor Heri Firdaus di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, pada Muktamar PKB 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September di Surabaya, Jawa Timur, tidak berlebihan jika PKB Kota Bogor mendukung sepenuhnya Muhaimin Iskandar memimpin kembali PKB lima tahun ke depan.
"Dan, juga ditetapkan sebagai Calon Presiden/Calon Wakil Presiden periode 2019--2024," katanya menegaskan.
Ia mengatakan bahwa muktamar merupakan forum tertinggi partai yang dilaksanakan lima tahun sekali dalam kerangka mengevaluasi dan merencanakan program kerja dan target capaian strategis lima tahun ke depan.
Menyikapi muktamar tersebut, DPC PKB Kota Bogor memberikan beberapa catatan, di antaranya lima tahun kepemimpinan DPP PKB yang dipimpin duet Ketua Umum Muhaimin Iskandar dan Sekjen H. Imam Nahrawi telah memberikan pengharapan baru kebesaran PKB pada masa datang.
Ia mengatakan bahwa capaian manajemen organisasi yang terkelola dengan baik--nihil konflik/gugatan--menunjukkan bahwa Muhaimin Iskandar sebagai organisator yang ulung.
Dengan capaian sebaran pemilih di hampir seluruh Nusantara, kata dia, menunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai pemimpin yang diterima oleh mayoritas rakyat Indonesia.
Capaian yang mampu menggaet aktivis dan pemilih PKB lintas suku, profesi, agama, dan latar belang lainnya, lanjut dia, menunjukkan Muhaimin Iskandar sebagai pemimpin yang diterima banyak pihak.
Cak Imin juga dinilai mampu mendorong anak-anak muda, cerdas, dan kreatif berkiprah lebih banyak dalam politik, baik sebagai anggota dewan maupun pos-pos lainnya, menunjukkan dia sebagai pemimpin yang visioner, pemimpin yang menyiapkan kemenangan akan datang.
Dengan modal yang ada saat ini dan capaian yang telah dibuktikan lima tahun belakang, pihaknya sangat yakin PKB akan menjadi partai pemenang pada Pemilu 2019.
"Syarat utama memenangi Pemilu 2019 adalah formasi kepemimpinan di DPP PKB tidak banyak perubahan," katanya.
Oleh karena itu, dia melihat kepemimpinan Muhaimin Iskandar mutlak dipertahankan dalam kerangka menjaga tren positif dari perkembangan PKB saat ini.
"Dalam teori manajemen strategis, kita dilarang keras merombak besar-besaran tim yang dalam posisi kurva naik," katanya.
Menurut dia, yang diperlukan adalah bagaimana menambah energi dan inovasi sehingga kurva terus menanjak dan mencapai puncak dengan kenaikan dua kali lipat pada lima tahun mendatang.
Untuk mencapai target dari capaian saat ini, kata dia, yang perlu dilakukan, antara lain penyusunan peta dasar kader yang dimiliki saat ini.
Dari database yang ada bisa diklasifikasi jenis kader berdasar latar belakang, seperti profesi dan pendidikan, yang setiap saat dapat dioptimalkan dalam penugasan partai.
Kemudian memperkuat struktur partai dengan kader yang terlatih sampai tingkatan terendah dalam struktur masyarakat Indonesia, yaitu tingkat RT/RW.
Selanjutnya, kata dia, memperluas dukungan kader non-NU dan dukungan komunitas-komunitas atau kelompok profesi lainnya, misalnya kelompok pekerja seni, penggiat lingkungan/HAM/sosial, kelompok profesi guru/dosen, pedagang pasar, petani/nelayan, pengusaha, dan konsultan.
Kemudian, membentuk kelompok kerja atau lembaga yang disesuaikan dengan struktur atau fungsi pemerintahan dan bertugas melakukan kajian dan memberikan alternatif kebijakan yang bersifat solutif.
"Kelompok kerja/lembaga ini diisi oleh kader PKB dan pakar/profesional sesuai dengan bidang dan pengalamannya," katanya.
Selanjutnya, merumuskan sistem pendanaan partai yang halal dan sah dan mampu membiayai kegiatan partai untuk mewujudkan capaian target yang ditetapkan, demikian Heri Firdaus.
Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014