...untuk mengantisipasi masuknya gula pasir ilegal dari Malaysia...

Pontianak (ANTARA News) - Sebanyak 19 pengusaha Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang memiliki izin perdagangan gula antar pulau membentuk forum pedagang gula dalam mencegah masuknya gula pasir ilegal ke provinsi itu.

"Dibentuknya forum pedagang gula untuk mengantisipasi masuknya gula pasir ilegal dari Malaysia, serta mengatur perdagangan gula pasir antarpulau supaya lebih tertib," kata Anggota Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Kalbar Harry Andriyanto di Pontianak, Sabtu.

Harry menjelaskan dengan adanya penertiban itu, tata niaga gula pasir akan lebih teratur secara administrasi, serta jelas dalam hal pelaporan pajaknya.

Forum pedagang gula Kalbar, yang ditunjuk sebagai ketua yakni Direktur� Perusahaan Daerah Kalimantan Barat, Ignatius Liong, sebagai sekretaris Iwan Kurniawan dari CV Teknicon, sedangkan bendahara dijabat oleh Prajajaya, Kepala Cabang PT Rajawali Nusantara.

Harry menambahkan saat ini banyak pihak yang melakukan lobi-lobi baik di tingkat daerah hingga pusat agar diperbolehkan memasukan barang dari Malaysia, guna melegalkan aktivitas memasukkan barang-barang ilegal dari negara tetangga tersebut.

"Padahal itu, hanya modus guna memudahkan masuknya barang-barang ilegal dari Malaysia," ungkapnya.

Menurut dia semua pihak harus bekerjasama dalam menekan masuknya barang-barang ilegal dari Malaysia, baik dari pintu resmi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Entikong, Kabupaten Sanggau, maupun melalui "jalan tikus" jalan tidak resmi.

"Kuat dugaan, barang-barang ilegal dari Malaysia masuk melalui perbatasan KabupatenSambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu, melalui jalan-jalan lintas batas tidak resmi tersebut," kata Harry.

Dalam kesempatan itu, Harry Andriyanto yang kini juga sebagai anggota DPRD Kota Pontianak menambahkan, Pemprov Kalbar harus berani dan tegas menolak kebijakan pusat yang melakukan impor gula pasir, daging, atau beras karena semua itu hanyalah mainan para okum pejabat pusat yang cenderung ingin mendapatkan komisi dari keuntungan impor tersebut, tetapi mengorbankan para petani nasional.

Sementara itu, Ketua Forum Pedagang Gula Kalbar Ignatius Liong berharap dengan dibentuknya forum tersebut, maka kedepannya para pedagang lokal dan petani akan bisa terlindungi, karena barang-barang ilegal tersebut akan sulit lagi masuk ke Kalbar.

"Mudah-mudahan gula pasir ilegal tidak mudah lagi masuk dan menguasi pasar di Kalbar," ujarnya.

Liong juga menyambut baik komitmen Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto dalam memberantas peredaran gula pasir ilegal dan barang-barang ilegal lainnya dari Malaysia, di Kalbar.

***2***

Pewarta: Andilala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014