Sidoarjo (ANTARA News) - Untuk mengurangi volume lumpur di kolam penampungan (pond) 5 di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Tim Nasional Penanggulangan Lumpur akan mengalirkan lumpur ke spill way (saluran darurat) mulai Sabtu (28/10). Kepala Unit Desain dan Supervisi Tim Nas, Aris Setioadi di Sidoarjo, Jumat mengatakan, saat ini spill way telah diuji coba dengan dialiri air lumpur dan ternyata tidak ada masalah. Demikian juga dengan tiga unit pompa lumpur yang disiapkan untuk menyedot lumpur, seluruhnya telah diujicoba. "Sejak Kamis (26/10) malam, kami telah melakukan ujicoba di tiga unit pompa yang telah dipasang di rumah pompa dan tidak ada kendala yang berarti. Sedangkan untuk spill way telah dialiri air lumpur," katanya. Spill Way perlu segera dioperasikan, mengingat belum maksimalnya pengendalian lumpur, yang selama ini ditanggulangi melalui pembuatan pond-pond seluas 450 hektar di delapan desa. Kondisinya semakin menghawatirkan, apalagi penyedotan lumpur tampaknya masih belum maksimal. Selain pengoperasikan Spill Way, Tim Nas kini juga menyiagakan tiga unit pompa penyedot lumpur di dekat tanggul Kali Porong di Desa Pejarakan dan siap difungsikan. Sebelumnya, sejak dua hari lalu, Tim Nas telah melakukan ujicoba terhadap tiga unit pompa lumpur. Dua unit pompa berkekuatan 1,5 M3/detik serta 1,7 M3/detik. Ketiga pompa penyedot ini didatangkan dari Jakarta. Bahkan, mengantisipasi jebolnya tanggul, Tim Nas sudah menguji coba cairan TX 88 (cairan penutup tanah) yang digunakan untuk melapisi tanggul, meski hingga saat ini belum diketahui kemampuan cairan tersebut. Cairan TX 88 ini, didatangkan dari Singapura dan ditebarkan di tanggul yang berada di sisi jalan tol KM 37 sampai 38. Untuk uji coba ini, Tim Nas mencampur cairan TX 88 dengan air tawar guna menemukan komposisi kepadatan cairan agar maksimal saat digunakan melapisi tanggul. Aris mengatakan, ujicoba terhadap pompa lumpur sempat dihentikan, Jumat (27/10) pagi, karena ada spare part pompa lumpur yang harus dibeli. "Kami akan melakukan pembuangan air lumpur dari spill way. Pembuangan itu dilakukan secara semi resmi," katanya. Ditambahkannya, sebelum dilakukan pembuangan air lumpur dengan jalan menjebol tanggul di Pond 5 Desa Besuki, seluruh pompa dicek terlebih dahulu kesiapannya dengan cara diujicoba seluruhnya. Hal itu dimaksudkan agar jangan sampai bila nantinya tanggul di Pond 5 dijebol dan air lumpur mengalir deras ke spill way, ternyata 3 unit pompa yang ada di dekat tanggul tidak bisa beroperasi maksimal. Spill way yang dibuat di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, yang memiliki lebar 20 meter dan panjang 300 meter itu, kini di dasarnya telah dipasang geomembran. Ini dilakukan agar air lumpur nantinya tidak merembes ke luar spill way. Di lapangan sebanyak tiga pipa berdiameter sekitar satu meter yang ditanam di dekat rumah pompa dengan ujung menjorok ke Kali Porong sudah seluruhnya sukses saat dialiri lumpur ketika ujicoba. Sebelumnya Tim Nas melakukan upaya untuk mengurangi volume air lumpur yang ada di saluran air di dekat Pond 5 dengan menyedot menggunakan pompa penyedot. Di kawasan Desa Pejarakan ada satu unit pompa berwarna putih merk Wortingtom berkekuatan 708 M3/jam yang telah beroperasikan.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006