Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kalangan pariwisata mengharapkan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dapat memilih Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang tepat, dan memahami problematika kepariwisataan Indonesia selama ini.
Beberapa nama pun mulai disebut-sebut. Mulai dari Mari Elka Pangestu, Iqbal Alan Abdullah, Puan Maharani hingga Didien Junaedy. Keempatnya dinilai mumpuni dalam menggerakkan pariwisata dan industri kreatif Indonesia berkembang ke pentas global.
Menurut pengusaha perhotelan dan travel, yang juga Ketua Dewan Pembina Asita Ben Sukma di Jakarta, Jumat, keempat nama itu memiliki pengalaman dalam bidang pariwisata, dan diyakini akan mampu mendorong penerimaan wisman hingga 20 juta orang sebagaimana menjadi target Jokowi-JK.
"Keempatnya tipe pejuang, pekerja keras dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan pariwisata Indonesia," katanya.
Menurut Ben, Mari Elka Pangestu merupakan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Iqbal Alan Abdullah selain ketua umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (Incaa) dan menjadi pelopor pengembangan SDM pariwisata dan dunia usaha pariwisata, juga memimpin berbagai asosiasi pariwisata di tingkat regional.
Puan Maharani, sebagai politisi PDI Perjuangan, anggota DPR RI, dan putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, juga sangat aktif dalam pengembangan pariwisata maupun ekonomi kreatif. Sedangkan Didien Junaedy adalah ketua umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) yang juga memahami dunia industri pariwisata.
Keempat nama itu, menurut Ben Sukma, memiliki kekuatannya masing-masing, sehingga logis saja jika banyak yang menjagokan mereka, termasuk Mari Pangestu yang juga pernah menjadi menteri perdagangan, dan Iqbal Alan Abdullah.
"Iqbal Alan Abdullah, misalnya, sudah 30 tahun sebagai profesional maupun industri pariwisata dan dia tokoh paling menonjol saat ini yang bisa mewakili industri. Ketokohannya bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia, selain posisinya sebagai anggota DPR dari Fraksi Hanura," katanya.
Bagi industri pariwisata, kata Ben, penerimaan seorang pejabat di pariwisata itu sangat penting, karena dunia pariwisata itu digerakkan dengan pihak industri sebagai ujung tombak. Dengan sosok yang memahami dunia pariwisata dengan baik tidak diperlukan waktu lama untuk beradaptasi.
"Orang itu harus siap bergerak, sehingga kita butuh sosok yang betul-betul mumpuni. Namun semua terserah Pak Jokowi, karena keputusan ada di tangan beliau," demikian Ben Sukma. (*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014