Bangkok (ANTARA News),/b> - Pemimpin kudeta Thailand Jen. Sonthi Boonyaratglin, Jumat, kembali mengingatkan perdana menteri terguling Thaksin Shinawatra untuk tidak berusaha pulang. "Kami harus terlebih dahulu dimintai nasehat jika mantan perdana menteri Thaksin ingin pulang ke Thailand," kata Sonthi seperti dilaporkan AFP. Peringatan itu muncul sehari setelah Sonthi mengakui penyelidikan atas dugaan korupsi yang melibatkan Thaksin mencapai sedikit kemajuan. Sonthi berulangkali membenarkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada 19 September dengan menyatakan maraknya korupsi selama lima tahun pemerintahan Thaksin telah merongrong demokrasi. Namun ia mengatakan kepada harian The Nation "akan sulit untuk melibatkan ia" dalam kasus korupsi besar. "Saya tidak yakin sejauh mana Kejaksaan Agung dapat menyelidiki dugaan kasus korupsi yang melibatkannya. Mereka kemungkinan tidak berhasil sama sekali," kata Sonthi seperti dikutip hari Kamis. Ucapan itu muncul di tengah meningkatnya kecaman terhadap junta dan isu bahwa Thaksin kemungkinan telah berusaha kembali ke Thailand dari London tempat ia tinggal di pengasingan sesaat setelah terjadinya kudeta itu. Istri Thaksin, Pojaman, dilaporkan telah menemui mantan perdana menteri Prem Tinsulanonda, penasehat tinggi kerajaan, guna mencari ijin bagi suaminya untuk kembali ke Thailand. Prem, yang diyakini telah memainkan peranan penting dalam kudeta itu, mengatakan kepada Pojaman bahwa Thaksin hendaknya bisa menerima nasibnya, menurut Jen. Oud Beungbon, mantan ajudan Prem yang hadir dalam pertemuan itu. Prem, Jumat, membenarkan adanya pertemuan itu namun menolak merinci hasil pertemuan. "Tidak ada yang menarik. Anda seharusnya tidak menanyakannya kepada saya. Segala sesuatunya seperti apa yang Jen. Oud telah beberkan ke media," kata Prem. Ia mengatakan hal itu seusai menyampaikan ceramah di Departemen Kesehatan. Dalam ceramahnya itu, ia tidak secara langsung menyebut Thaksin namun munuduh para pemimpin baru-baru ini tidak etis. "Etika para pemimpin kami telah rusak," katanya. Perdana Menteri Thailand baru Surayud Chulanont yang dilantik Sonthi awal bulan ini, mengatakan kepada wartawan Kamis petang pemerintahnya akan berusaha meminta Thaksin agar tidak kembali ke Thailand. "Saya kira kami akan membahas hal itu dengannya agar ia memahami betul waktu yang tepat untuk kembali ke Thailand," katanya. Menteri Pertahanan Boonrawd Somtas mengatakan "Thaksin hendaknya menyadari bahwa sekarang bukan saat yang tepat", karena militer masih khawatir soal keamanan terhadap kemungkinan adanya gerakan anti korupsi. "Keputusan mengenai masalah itu sepenuhnya terserah kepada Sonthi," tambahnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006