Jakarta (ANTARA News) - Museum Sumpah Pemuda akan memperingati 78 tahun Hari Sumpah Pemuda dengan upacara bendera dan rekonstruksi Kongres Pemuda Kedua di Jalan Kramat No 106, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10). "Upacara peringatan Sumpah Pemuda akan diadakan mulai pukul tujuh pagi," kata Kepala Museum Sumpah Pemuda, Agus Nugroho, di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan upacara akan diikuti oleh 90 orang anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Jakarta Timur dan Paduan Suara dari Yayasan Marsudirini. Selain itu, upacara diikuti juga oleh beberapa pelajar SMA di Jakarta dan pegawai Museum Sumpah Pemuda. "Biasanya yang mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Tetapi karena bertepatan dengan libur Lebaran, kemungkinan yang datang tidak akan seperti biasanya," katanya. Menurut dia upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda menjadi agenda tahunan pihak museum. Selain itu, juga diadakan acara seperti cerdas cermat, lomba mewarnai, deklamasi, dan baca puisi. Namun, dia mengakui, minat masyarakat umum mengikuti acara-acara tersebut ataupun yang berkunjung ke museum sangatlah kurang. Sementara itu, Ketua Panitia Rekonstruksi Kongres Pemuda Kedua, Abdul Malik, mengemukakan sangat perlu mengingat kembali momen Sumpah Pemuda yang telah mempersatukan Indonesia. "Rekonstruksi ini juga perlu dilakukan untuk mengingatkan kembali bahwa semangat kaum muda pada masa itu berhasil menyatukan Indonesia yang beragam," katanya. Menurut dia, saat ini hampir seluruh petinggi negeri melupakan betapa perbedaan yang ada di Indonesia merupakan sumber kekuatan untuk bersatu. Dia mengatakan agar pemimpin negeri mau memikirkan keadaan rakyat dan tidak sibuk sendiri dengan hingar-bingar politik di dalam negeri. Rekonstruksi Kongres Pemuda Kedua dilakukan oleh gabungan beberapa organisasi masyarakat, seperti Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika Indonesia, Rumah Indonesia, PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Garda Kemerdekaan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, dan Komunitas Utan Kayu. "Rencananya besok juga akan diadakan orasi tentang berdamai dengan masa lalu," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006