Stephane Dujarric, Juru Bicara PBB, mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu taklimat harian di Markas PBB, New York, dengan mengutip satu laporan dari Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
"Namun, jumlah orang mengungsi masih satu rentan, sebab banyak orang meninggalkan tempat penampungan untuk sementara dan kembali ke tempat mereka bekerja serta memeriksa rumah mereka untuk mengumpulkan barang pribadi mereka," kata Dujarric.
Laporan OCHA itu dikeluarkan setelah para perunding Israel dan Palestina pada Selasa (26/8) menyepakati gencatan senjata yang diperantarai Mesir guna mengakhiri konflik 50-hari. Hari pertama gencatan senjata penuh Israel-HAMAS berlalu secara damai pada Rabu (27/8).
Selama konflik tersebut, rakyat Palestina berusaha mengungsi di berbagai sekolah PBB di Jalur Gaza. Di daerah kantung itu, kehidupan belum kembali normal pada Rabu, tapi ribuan warga telah kembali ke rumah mereka, kata beberapa laporan.
Lebih dari 2.000 orang Palestina tewas dan 10.000 orang lagi cedera sejak Selasa (8 Juli), ketika Israel melancarkan "Operation Protective Edge", dalam upaya "mencegah penembakan roket lintas-perbatasan" dari Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS.
Di pihak Israel, 64 tentara dan lima warga sipil tewas.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014