Saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh warga dan selama beberapa pekan ini, para geng motor ini sudah bertindak diluar batas kewajaran dan polisi belum mampu mengungkapnya,"
Makassar (ANTARA News) - Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mulai resah dengan aksi geng motor di kota ini yang sudah brutal dengan menyerang beberapa tempat vital dan warganya, sehingga memutuskan memantaunya dari kamera pengintai (CCTV).
"Saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh warga dan selama beberapa pekan ini, para geng motor ini sudah bertindak diluar batas kewajaran dan polisi belum mampu mengungkapnya," ujarnya di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, kebrutalan para anak di bawah umur yang menyebut diri sebagai geng motor itu bertindak melampaui batas kewajarannya sehingga pihaknya berjanji akan memasang kamera pengintai atau CCTV (Closed Circuit Television) di setiap lorong yang ada.
Dia menyebutkan, kemampuan kamera pengintai ini juga bisa diperbesar langsung atau zoom dengan ketajaman 30 hingga 20 centimeter sehingga mampu memonitor setiap peristiwa yang mencurigakan.
"Menciptakan keamanan di Makassar ini merupakan prioritas utama kita. Soal keamanan, kita harus punya CCTV kota dan itu tidak bisa ditawar lagi. Secepatnya, CCTV ini akan mulai dipasang disetiap sudut lorong," katanya.
Untuk mendukung hal ini, Danny sapaan akrab wali kota menyebutkan akan melakukan pengadaan CCTV yang lebih banyak dan akan langsung diusulkan pada APBD Pokok 2015 mendatang.
Menurutnya, hal yang menjadi kekurangan terbesar di kota ini adalah kurangnya monitoring sehingga untuk menciptakan jaminan keamanan masyarakat kota ini sudah selayaknya dilengkapi dengan jaringan CCTV yang terintegrasi dan dikontrol Pemerintah Kota.
Danny juga akan segera melakukan revitalisasi lorong karena baginya berbagai aksi brutal anak muda yang mengarah pada aksi geng motor dan tawuran antarpemuda ini merupakan persoalan lingkungan.
Selain itu, Danny mengatakan bahwa kordinasi pemerintah, masyarakat dengan TNI dan Polri harus terjamin.
"Saya juga telah mengintruksikan Kesbang untuk segera mengaktifkan Kominda (komunitas intelejen daerah). Kita punya teman-teman dari Kodim, Marinir, Polri dan jika memungkinkan kita juga akan ajak Kostrad untuk bergabung kalau bisa karena kita betul-betul akan menjaga kota ini." ucapnya.
Terkait tawuran, Danny mengundang tokoh-tokoh masyarakat dan mengidentifikasi pihak yang bertikai untuk dimediasi besok di Rumah Jabatan Anging Mammiri.
(KR-MH/F003)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014