Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan penjelasan atas pertanyaan presiden terpilih Joko Widodo bahwa tahun lalu Presiden SBY sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).


"Tahun ini ada kenaikan TDL bertahap. Kemudian LPG 12 kg juga akan naik. Kasihan rakyat kalau harga BBM juga dinaikkan. Karena yang paling menderita akibat itu adalah rakyat," kata Djoko Suyanto, di Jakarta, Kamis.


Ditambahkannya, bila BBM dinaikkan, maka inflasi akan naik, harga-harga akan naik, angka kemiskinan otomatis akan naik, pertumbuhan melambat, angka pengangguran meningkat dan sebagainya.


"Kecuali ada perubahan yang sangat mendasar, misalnya harga minyak dunia naik drastis. Saat ini kecenderungannya turun. Jadi tidak tepat apabila kebijakan kenaikan BBM itu diambil, sementara itu TDL sudah naik dan LPG 12 kg juga naik maka yang paling menderita adalah rakyat banyak," kata Djoko Suyanto.


Pemerintahan Jokowi nantinya masih punya ruang dan kewenangan untuk penyesuaian harga BBM dan fiskal.


"Itulah lengkapnya pembicaraan Jokowi dengan Presiden SBY. Jangan hanya difokuskan pada SBY tidak mau menaikan harga BBM saja. Penjelasan itu pun setelah diminta pendapat Presiden SBY oleh Jokowi tentang kenaikan harga BBM. Jadi bukan Jokowi minta Presiden SBY menaikkan harga BBM," kata Djoko.


(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014