Bandarlampung (ANTARA News) - Penyair Diro Aritonang, meluncurkan buku puisi terbarunya "Dendang Krakatau" di Pasar Seni Enggal Bandarlampung, Rabu (27/8) malam.
Penyair asal Kalianda Kabupaten Lampung Selatan itu, mengusung tema dalam Krakatau pada puisi-puisinya untuk mengingat kembali peristiwa letusan Gunung Krakatau pada 131 tahun silam.
Pada peluncuran buku puisi yang semula akan dilakukan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan itu, akhirnya dilakukan Ketua Bidang Sastra dan Teater Dewan Kesenian Lampung Isbedy Stiawan ZS.
Selain menandai peluncuran, sastrawan berjuluk Paus Sastra Lampung itu, juga membacakan pengantarnya di dalam buku setebal 166 halaman tersebut.
Sedangkan Diro Aritonang dalam kesempatan itu mengatakan, buku puisi "Dendang Krakatau" didedikasikan kepada masyarakat Kalianda khususnya dan Provinsi Lampung umumnya, maupun warga dunia, karena peristiwa letusan Gunung Krakatau juga berdampak atau dirasakan oleh umat manusia di dunia.
Pada peluncuran itu juga diisi pembacaan sekira 10 puisi oleh penyair dan pembaca puisi di daerah ini, seperti Syaiful Irba Tanpaka, Isbedy Stiawan sendiri, Iin Muthmainah, dan siswi SMAN 2 Kalianda Lampung Selatan Destriya Rachmadani, serta Diro Aritonang.
Sementara itu, Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo yang hadir didaulat membacakan puisi pula, yaitu satu puisi Diro Akulah Krakatau dengan amat baik.
Kedatangan wakil bupati yang sebelumnya juga dikenal jurnalis di Harian Umum Lampung Post itu didampingi kalangan seniman Lampung yakni Dana E Rachmat, Daniel H Ganie, Entus Alrafi, Syaiful Irba Tanpaka, Damsi, dan lain-lain.
"Wakil Bupati Tulangbawang itu terkesan dengan puisi-puisi Diro yang mengangkat tema Krakatau ini," ujar Isbedy pula.
Diro Aritonang mengatakan, selanjutnya akan melakukan roadshow untuk buku puisi Dendang Krakatau ini ke Banten, Jawa Barat, dan Bali.
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014