Ketika capres yang diusung KMP belum berhasil, namun tetap memutuskan untuk tidak keluar dan tetap bersatu, maka ini sebuah konsistensi yang harus dihargai sebagai tradisi politik baru,"
Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa keteguhan hati Koalisi Merah Putih (KMP) untuk tetap bersatu adalah tradisi politik yang baik.
"Ketika capres yang diusung KMP belum berhasil, namun tetap memutuskan untuk tidak keluar dan tetap bersatu, maka ini sebuah konsistensi yang harus dihargai sebagai tradisi politik baru," kata Muzani di Jakarta, Rabu.
Keteguhan hati anggota KMP untuk tetap bersatu patut mendapatkan apresiasi. "Ini sebuah tradisi politik yang baik, bahwa ketika presiden belum berhasil, tetap memutuskan diluar pemerintahan.Ini tradisi baik karena kemarin-kemarin kita melihat contoh kurang baik dalam tradisi politik kita. Kami tentunya sangat menghargai partner koalisi kami yang konsisten dan komit dalam KMP," tambahnya.
Muzani pun heran dengan Jokowi-JK yang meski sudah menang, namun tetap saja merasa kurang.Padahal menurutnya Jokowi saat ini tidak perlu memikirkan penambahan anggota koalisi sesuai dengan ucapan mereka untuk membentuk koalis ramping.Jokowi menurutnya hanya perlu merealisasikan janji-janjinya kepada rakyat.
"Sudah menang kok masih saja mau nambah, apa masih kurang kemenangan itu?Saya jadi heran karena harusnya Jokowi tidak perlu repot merayu anggota KMP, dia fokus saja bagaimana merealisasikan janji-janjinya kepada masyarakat. Kami saja tidak takut jadi oposisi, kok yah mereka sudah akan memerintah kelihatan masih ketakutan saja," ujarnya.
Muzani pun mengingatkan Jokowi, bahwa Gerindra dan anggota KMP tidak takut untuk berada diluar pemerintahan dan tidak akan goyah dengan bujuk rayu. "Kami sebelumnya 5 tahun berada di luar pemerintahan, kami masih bisa eksis kok meski kecil dan bahkan berkembang.Makanya jangan lagi ada bujuk membujuk, perkuat saja pemerintahan yang mereka akan bentuk," tegasnya.
Terkait posisi KMP yang akan mengganjal apapun yang Jokowi akan lakukan,Muzani menegaskan bahwa jika yang dimaksud ganjalan itu adalah perbedaan, maka tentunya itu harus disadari oleh Jokowi karena sejak kampanye pun KMP memang memiliki program yang berbeda dengan Jokowi.
"Jadi kalau program Jokowi tidak sesuai dengan pandangan kami,maka tentunya akan kami tolak.Jadi bukan mengganjal hanya karena mereka lain kubu, tapi karena memang keyakinan kami sejak awal berbeda dalam memandang Indonesia.Program yang menurut kami tidak masuk akal, tentunya akan kami tolak," tandasnya.
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014