"Bisnis produk perikanan non-konsumsi mengalami kenaikan tren positif dan memiliki prospek yang menjanjikan secara ekonomi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, di Jakarta, Rabu.
Sharif mengatakan, nilai perdagangan produk perikanan non-konsumsi naik 119 persen yaitu sebesar Rp1,789 triliun, dibandingkan tahun 2013. Nilai perdagangan perikanan non-konsumsi terbesar disumbang oleh ikan hias yaitu sebesar Rp819 miliar, kemudian tepung ikan sebesar Rp611 miliar.
Sharif mengatakan, nilai perdagangan produk perikanan non-konsumsi naik 119 persen yaitu sebesar Rp1,789 triliun, dibandingkan tahun 2013. Nilai perdagangan perikanan non-konsumsi terbesar disumbang oleh ikan hias yaitu sebesar Rp819 miliar, kemudian tepung ikan sebesar Rp611 miliar.
"Bersandar dari data tersebut, maka sektor kelautan dan perikanan memiliki peran sangat penting dalam penyediaan bahan pangan dan bahan baku bagi industri, sumber penerimaan devisa, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat," ucapnya.
Salah satu perikanan non-konsumsi adalah ikan hias, di mana Provinsi Bali dapat mengekspor ikan hias hidup koleksi piaraan akuarium pencinta aneka jenis ikan hias ke mancanegara sehingga menghasilkan devisa 1,16 juta dolar AS selama lima bulan pertama 2014.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat perolehan devisa tersebut merosot 14,61 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Kota Denpasar Made Sukerena menjelaskan, negara di kawasan Eropa merupakan pangsa pasar terbesar dari ikan hias hidup produksi Bali selama ini seperti misalnya konsumen asal Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat.
(M040)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014