Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah mobil mewah seharga lebih dari Rp400 juta tampak berada dalam antrean pembelian BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Harapan Raya, Pekanbaru, Riau.
"Kalau tidak diberikan mereka marah," kata seorang petugas SPBU.
Sejumlah mobil mewah yang mengantre untuk mendapatkan solar bersubsidi tersebut di antaranya Toyota Fortuner seharga sekitar Rp480 juta dan Mitsubishi Pajero seharga sekitar Rp438 juta.
Ada juga beberapa mobil milik pemerintah berpelat merah turut mengantre bersama puluhan truk di pengisian bahan bakar solar.
"Terpaksan harus antre sepanjang ini, kalau tidak nanti bisa tak kebagian jatah solar," kata Anto, pengemudi truk bermuatan bahan bangunan.
Antrean panjang kendaraan khususnya untuk mobil pengonsumsi solar di SPBU itu dikabarkan terjadi sejak pagi, bahkan hingga "mengular" ke jalan raya, mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terganggu.
Di sekitar SPBU itu tidak terlihat pengawalan atau pengawasan aparat kepolisian, sehingga terjadi kemacetan panjang.
Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 21 dari 134 stasiun pengisian bahan bakar umum di Provinsi Riau terkena pemberlakuan pembatasan waktu penjualan BBM bersubsidi oleh Pertamina.
"Waktu pembelian solar bersubsidi atau biosolar pada 21 SPBU dari 134 SPBU hanya dibolehkan sejak pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB," kata Marketing Branch Manager Pertamina Riau-Sumbar, Ardyan Adhitia.
Ia menjelaskan, sebanyak 21 unit SPBU tersebut beroperasi di tujuh dari 12 kabupaten dan kota di Riau.
Dengan perincian, Rokan Hulu lima unit, Indragiri Hilir empat unit, lalu Dumai, Indragiri Hulu dan Kampar masing-masing tiga unit SPBU.
Sedangkan dua daerah lagi yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ada dua unit SPBU dan Kabupaten Rokan Hilir terdapat hanya satu SPBU.
Untuk Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti, kata dia, kebijakan pembatasan penjualan solar bersubsidi akan berlaku pada tahap berikutnya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014