Kita akan mencoba menanyakan mengenai kekosongan BBM khususnya premium yang terjadi di Jabar."
Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, mengimbau warga agar tidak panik menanggapi pembatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM), karena kepanikan warga akan semakin mempengaruhi kelangkaan BBM di Jabar.
"Kekosongan premium yang terjadi jangan membuat masyarakat panik, karena justru akan mengakibatkan premium semakin langka," kata Deddy di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan, kekosongan premium di sejumlah SPBU di Jabar disebabkan adanya pembatasan pasokan BBM bersubsidi untuk jenis premium oleh pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah pusat itu karena tebatasnya anggaran untuk mensubsidi BBM.
"Anggaran nasional kita kan sangat terbatas untuk memberikan subsidi BBM jadi kemungkinan kelangkaan terjadi karena itu," katanya.
Selain dampak dibatasi pasokan BBM bersubsidi, kata dia, kekosongan BBM di SPBU disebabkan kepanikan warga yang takut sulit mendapatkan BBM.
Akibatnya, lanjut dia, warga berbondong-bondong ke SPBU untuk mendapatkan BBM, sehingga stok BBM yang tersedia cepat habis.
"Kekosongan di SPBU terjadi karena panic buying oleh masyarakat akibatnya stok BBM habis," katanya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jabar tidak dapat melakukan upaya terkait kewenangan pemerintah pusat dalam pembataasan pendistribusian BBM bersubsidi.
Namun Pemerintah Jabar, kata Deddy, akan menanyakan persoalan pembatasan BBM sehingga warga sulit mendapatkan BBM dan menimbulkan antrean kendaraan di SPBU.
"Kita akan mencoba menanyakan mengenai kekosongan BBM khususnya premium yang terjadi di Jabar," kata Deddy. (*)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014