...sehingga BBM bersubsidi dapat dinikmati hingga akhir Desember..

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, meminta PT Pertamina melanjutkan kebijakan pengendalian distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi demi mengamankan kuota hingga akhir Desember 2014.

"Ketatnya penyaluran BBM bersubsidi akan mengamankan kuota BBM yang telah ditetapkan pemerintah bersama DPR sebanyak 46 juta kiloliter," katanya kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, kuota BBM bersubsidi semula diperkirakan sebesar 48 juta kiloliter, namun pemerintah dan DPR sepakat untuk menurunkan jumlahnya menjadi 46 kiloliter untuk penghematan anggaran.

"Jika tetap pada angka 48 juta kiloliter kita aman-aman saja, tetapi dengan pengurangan itu kita harus berhemat," katanya.

Jero mengatakan sesuai dengan penghitungan BPH Migas, kuota BBM bersubsidi akan habis pada awal atau pertengahan Desember, jika tidak ada penghematan.

"Kita akan menghemat sebaik mungkin terhadap pemakaian kuota itu, sehingga BBM bersubsidi dapat dinikmati hingga akhir Desember tahun ini," katanya.

Jero mengatakan, pembatasan BBM bersubsidi bukan berarti akan mengurangi persediaan bahan bakar di pasaran tetapi justru akan memperbanyak stok BBM nonsubsidi.

"Artinya, pengurangan BBM bersubsidi jenis solar dan premium akan membuat konsumen untuk beralih ke nonsubsidi," katanya.

Pihaknya juga telah meminta PT Pertamina untuk menggelontorkan BBM nonsubsidi sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jero juga meminta kepada seluruh masyarakat tidak perlu panik dan khawatir akan stok BBM, sebab ketersediaan non subsidi tetap tersedia jika yang bersubsidi habis.

Terkait wacana kenaikan harga bahan bakar minyak, Jero mengatakan itu sepenuhnya kewenangan presiden dan dirinya akan melaksanakan keputusan tersebut.
(F004)

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014