"Hari ini penutupan tiga program Palang Merah Amerika yang sudah berjalan empat tahun, namun mereka masih membantu di Aceh Jaya dan Bener Meriah," kata Ketua PMI Aceh Teuku Alaidinsyah di Banda Aceh, Selasa.
Kehadiran Palang Merah Amerika telah membantu memulihkan keadaan masyarakat pascatsunami. Tahap pertama, program kerja Palang Merah Amerika di Aceh pada tahun 2005 hingga 2010. Kemudian dilanjutkan tahap kedua pada 2010-2014.
Ia menjelaskan, sejak awal respon tsunami 10 tahun lalu, PMI Aceh menerima bantuan kerja sama yang tidak ternilai banyaknya dari Palang Merah Amerika, tidak hanya dalam bentuk dana dan peralatan tapi juga pengembangan kapasitas SDM.
"Bantuan itu diperuntukkan guna menunjang pelayanan PMI di masyarakat," katanya.
Dalam kurun waktu lima tahun ini, jelas dia, Palang Merah Amerika bekerja sama dengan PMI Aceh berkosentrasi pada bidang pengembangan organisasi, kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.
Selain itu juga kerja sama bidang perbaikan air bersih, sanitasi di hampir seluruh cabang PMI di 23 kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut.
Alaidinsyah menjelaskan, saat merespon gempa di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah 2013, Palang Merah Amerika dan PMI turut membantu menyelesaikan 17 titik air bersih di 16 desa terkena dampak bencana alam itu.
"Air bersih kita distribusikan ke rumah-rumah warga korban gempa, dengan jumlah sekita tujuh juta liter untuk 3.523 KK selama proses tanggap darurat dan operasi pemulihan pascagempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah," kata dia menjelaskan.
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014