Purbalingga, Jawa Tengah (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan bahwa pengenalan Bahasa Indonesia juga bahasa daerah sejak dini sangat penting untuk menentukan kecerdasan anak di masa depan.

"Semakin tinggi tingkat kemampuan berbahasa, menandakan bahwa itu adalah orang cerdas, apalagi misalnya bukan hanya dari Bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerahnya, nah itu tentu dimulai dari anak-anak," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin saat ditemui Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.

Menurutnya, semakin banyak anak dikenalkan pada kosakata-kosakata baru sejak dini, maka akan semakin tinggi kecerdasannya.

"Semakin banyak penguasaan bahasanya, tinggi kosakatanya, atau bahkan penguasaan kalimat-kalimat dari kosakata itu juga akan semakin tinggi tingkat kemampuan manusia, apalagi ini diajarkan dan menjadi tradisi mulai dari anak usia dini, tentu itu akan menjadi indikator atau strategi bagaimana anak ini ke depannya menjadi cerdas," ujar dia.

Ia menegaskan, peran orang tua juga sangat penting untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa. Selain itu, menurutnya, orang tua juga tidak boleh meninggalkan bahasa daerah ketika memberi pembelajaran pada anaknya.

"Orang tua mesti mengajarkan baik Bahasa Indonesia maupun bahasa daerahnya, dan tidak boleh meninggalkan bahasa daerahnya karena itu dua komponen dan menjadi kekayaan. Kalau itu bisa dipadukan dalam satu kemampuan individu, maka akan meningkatkan kemampuan individu yang bersangkutan," paparnya.

Badan Bahasa memberikan penghargaan bagi tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yakni SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga yang dinilai dapat menularkan praktik baik penerapan penggunaan Bahasa Indonesia di sekolah secara nasional.

Sementara itu, Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin yang hadir secara daring dalam acara tersebut mengemukakan Kemendikdasmen memiliki beberapa program peningkatan berbahasa Indonesia agar selaras dengan nilai-nilai sosial dan kemasyarakatan.

"Mendikdasmen Abdul Mu'ti telah melakukan pencanangan gerakan bangga, mahir, dan maju dengan Bahasa Indonesia agar masyarakat bisa berbahasa Indonesia yang baik dan selaras dengan nilai sosial-kemasyarakatan," ujar Hafidz.

Ia menyebutkan Bahasa Indonesia kini telah diajarkan di 56 negara di dunia, dan setidaknya ada 709 lembaga yang mengajar Bahasa Indonesia di negara-negara tersebut.

"Sekitar 164 ribu warga dunia saat ini belajar bahasa Indonesia di berbagai negara tersebut," katanya.

Baca juga: Badan Bahasa: UKBI bisa jadi indikator tingkatkan skor literasi PISA
Baca juga: Badan Bahasa beri penghargaan UKBI pada tiga sekolah di Purbalingga

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024