Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menyerukan pentingnya efisiensi dan inovasi di semua sektor layanan publik.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60, Hari Guru Nasional ke-79, dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Alun-Alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat.

"Peringatan ini bukan hanya sebuah agenda seremonial, tetapi juga momentum untuk kita semua merenungkan kembali komitmen kita terhadap peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, serta pelayanan publik di daerah kita, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Subang," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta.

Lebih lanjut, dia mengatakan perubahan teknologi yang cepat, seperti perkembangan kecerdasan buatan dan digitalisasi, membuka peluang besar untuk meningkatkan pelayanan publik.

Dia mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang untuk lebih adaptif dan proaktif dalam memanfaatkan teknologi. Ini terutama untuk menciptakan solusi yang inovatif dan relevan bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

“Pemkab Subang memiliki inovasi di bidang kesehatan, yakni Puskesmas Keliling Sarerea atau Pusling Sarerea yang dapat menjadi wahana edukasi dan wahana melakukan skrining kesehatan yang memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang isu-isu kesehatan. Inovasi-inovasi seperti ini yang perlu terus dikembangkan,” tambahnya.

Tidak hanya kesehatan, Yusharto juga mendorong Pemkab Subang untuk meningkatkan kualitas layanan publik di bidang pendidikan melalui pembenahan sistem data guru, penguatan pelatihan, hingga peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan.

"Beberapa hal penting dan mendasar yang harus terus menjadi perhatian pemerintah daerah antara lain sertifikasi, pelatihan profesional peningkatan kompetensi, hingga dukungan untuk penguatan kelembagaan organisasi profesi guru," ujar Yusharto.

Dia menegaskan peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan tidak cukup dilaksanakan secara sektoral, tetapi perlu adanya kolaborasi antarstakeholder.

Baca juga: Wamentan minta revolusi kerja pegawai untuk swasembada pangan

Dalam hal ini, Korpri menjadi salah satu katalisator kolaborasi dan sinergi antarpegawai yang tidak terpisahkan oleh sekat-sekat unit kerja. Karena itu, dia mengingatkan Pemkab Subang mengenai peran strategis Korpri dalam menjaga integritas dan profesionalisme aparatur negara.

"Korpri ini sebagai wadah bagi seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) dan memiliki peran sangat penting untuk memastikan bahwa pelayanan publik berjalan dengan baik, efektif, dan efisien," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga menegaskan selain inovasi, efisiensi juga menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan.

Ia mengingatkan bahwa optimalisasi sumber daya, baik manusia maupun anggaran, sangat diperlukan untuk memastikan pelayanan publik berjalan maksimal.

Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan dan kebijakan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.

"Kami berharap segala upaya yang telah diusahakan Pemerintah Kabupaten Subang untuk kesehatan dan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat membuahkan hasil yang baik, sehingga apa yang dicita-citakan dapat segera terwujud," pungkas dia.

Baca juga: Presiden: KORPRI komponen strategis pemersatu bangsa

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024