Kuala Lumpur (ANTARA) - Laporan Pusat Pengendalian Bencana Nasional (National Disaster Control Center/NDCC) pada Jumat, pukul 12.00 waktu Malaysia (pukul 11.00 WIB) menyebutkan 84.587 jiwa terdampak banjir di tujuh negeri sedangkan empat kematian tercatat di Kelantan, Terengganu dan Sarawak.

Angka korban yang terdampak banjir meningkat dibanding Kamis (28/11) malam, pukul 24.00, yang mencapai 71.877 jiwa, serta mencapai 80.589 jiwa pada Jumat pagi, pukul 06.00.

Terdapat 29 daerah di tujuh negeri yang terkena dampak banjir dan total 467 Pusat Pemindahan Sementara (PPS) diaktifkan di tujuh negara bagian yaitu Perlis, Kedah, Perak, Kelantan, Terengganu, Negeri Sembilan dan Selangor.

Unit Komunikasi Korporat Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia (NADMA) dalam pernyataan media mengatakan Pusat Pengendalian Operasi Bencana Pusat diaktifkan untuk mengkoordinasikan penanganan bencana banjir, mencakup kebutuhan aset dan logistik, pengorganisasian pergerakan tim penyelamat serta kebutuhan lain yang melintasi setiap negara bagian.

NDCC NADMA beroperasi 24 jam dan akan terus memantau dan memberikan laporan situasi banjir terkini di seluruh negeri untuk referensi semua pihak.

Perdana Menteri Malaysia Anwar pada Kamis (28/11), saat memulai sesi tanya jawab menteri di Gedung Dewan Rakyat, mengatakan penduduk di wilayah terdampak bencana banjir akan menjadi prioritas tertinggi sepanjang monsun timur laut 2024 hingga Maret 2025.

Pada hari ini, ia mengatakan telah membekukan cuti seluruh jajaran menterinya dan memerintahkan mereka meneruskan tugasnya dan turun ke lokasi bencana.

Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) mengeluarkan ramalan cuaca signifikan berdasarkan analisis model-model cuaca terkini bahwa peluruhan monsun kuat diperkirakan terus berlanjut hingga akhir November 2024. Kondisi itu berpotensi menyebabkan hujan sangat lebat dan terus-menerus dalam waktu tersebut.

Pada Jumat, pukul 12.30, MET Malaysia memperbarui Peringatan Hujan Terus Menerus di Semenanjung yang berlaku hingga 30 November 2024. Kelantan dan Terengganu manuk dalam peringatan berbahaya (merah) diperkirakan hujan sangat lebat masih akan terjadi secara berterusan di sana.

Sedangkan Perak, sebagian Kelantan, dan Pahang masuk dalam peringatan buruk (oranye) di mana diperkirakan hujan lebat berterusan terjadi di sana hingga 30 November.

Dan Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak masuk dalam peringatan waspada (kuning) di mana diperkirakan hujan terus menerus akan terjadi dalam periode yang sama.

Baca juga: Kerugian akibat banjir di Malaysia pada 2023 melebihi Rp2,6 triliun
Baca juga: Sedikitnya 37.000 orang terdampak banjir di enam negeri di Malaysia

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024