"Indonesia termasuk negara yang paling harmonis di dunia. Padahal, apapun ada di Indonesia terutama keberagaman suku," kata Suyitno saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas, Padang, Jumat.
Selain itu, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah India, China dan Amerika Serikat tersebut juga memiliki agama, budaya, bahasa dan lain sebagainya yang sangat beragam.
Ia mengatakan salah satu indikator penting Indonesia dinilai sebagai negara yang harmonis dapat dilihat dari keberhasilan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.
Baca juga: Kemenag: Orang Minangkabau telah terapkan moderasi beragama sejak dulu
Baca juga: Kemenag tekankan pentingnya moderasi beragama pada mahasiswa Unand
Menurut dia, masyarakat di tanah air patut bersyukur karena situasi tergolong aman, tentram dan damai. Hal itu dapat terwujud karena masyarakat di Indonesia mengedepankan sikap toleransi serta moderat.
Sementara, jika dilihat di belahan lain banyak negara saat ini sedang bergejolak, berperang, sengketa perbatasan, aksi terorisme hingga dinamika hubungan komunitas agama di kawasan Asia.
Meskipun Indonesia termasuk negara yang harmonis, Prof Suyitno tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga dan mengedepankan moderasi beragama. Hal tersebut guna mengantisipasi konflik di kalangan akar rumput.
"Moderasi beragama ini merupakan instrumen yang bersifat preventif bukan kuratif," kata dia mengingatkan.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unand Prof Kurnia Warman mengatakan agama harus menjadi elemen pemersatu dalam kehidupan berbangsa, terutama di negara yang religius seperti Indonesia.
"Unand juga menitipkan pesan agar Kemenag mampu menjaga dan mengkoordinir proses moderasi beragama di tanah air," kata dia.*
Baca juga: ITS gandeng Kemenag wujudkan moderasi beragama untuk generasi muda
Baca juga: Menag ajak umat peduli lingkungan sesuai ajaran agama masing-masing
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024