Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia Persero mendapatkan dua penghargaan sekaligus atas program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Social Tour Dambaan” berbasis Creating Shared Value (CSV) yang dinilai mampu memberikan dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat.
Kedua penghargaan tersebut yaitu Platinum Award di ajang Indonesia CSR Awards (ICA) dan Silver Award untuk gelaran Indonesian SDGs Awards (ISDA).
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa, penghargaan ini menjadi bukti jika Pupuk Indonesia inovatif dalam menciptakan program TJSL yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Perusahaan menekankan manfaat berkelanjutan pada setiap program TJSL yang dijalankan.
"Terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh Corporate Forum for CSR (CFCD) selaku penyelenggara ICA dan ISDA. Penghargaan ini akan menjadi motivasi kami di Pupuk Indonesia untuk semakin inovatif dalam merumuskan program TJSL, sehingga manfaat yang diberikan semakin luas dan berkelanjutan. Dengan demikian keberadaan perusahaan benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ujar Tina.
Program dengan akronim “Dampak Baik Berkelanjutan” ini mampu menarik perhatian dewan juri. Program ini dikemas sebagai solusi inspiratif untuk mendorong regenerasi petani di Indonesia, sekaligus membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Senior Vice President (SVP) TJSL Pupuk Indonesia Junianto Simaremare menjelaskan pihaknya melalui program "Social Tour Dambaan" mengajak generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia untuk membantu petani dan masyarakat.
Program ini sebelumnya telah dijalankan pada tahun 2023 di Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Social Tour Dambaan" memberikan edukasi terkait pertanian kepada para petani, seperti penggunaan teknologi pertanian, dan penggunaan sarana produksi pertanian (saprodi) yang tepat sehingga hasil panen dapat maksimal.
Sedangkan dari aspek lingkungan, relawan akan membantu dalam pengelolaan sampah dan penanaman pohon. Serta dari aspek pendidikan, relawan dibekali edukasi pertanian sebagai bekal pengabdian dan juga relawan akan mendapatkan pengalaman sosial dengan mengetahui kehidupan petani di daerah tersebut.
Dalam kegiatan ini, Pupuk Indonesia juga menyerahkan sejumlah bantuan yang selaras dengan materi tur, di antaranya pemberian sarana produksi (saprodi) pertanian, angkutan dan tempat sampah yang diletakkan di sepanjang jalan desa, bibit tanaman dan fasilitas pendidikan untuk sekolah yang menjadi sasaran bakti pendidikan.
“Pupuk Indonesia dalam menjalankan operasional bisnisnya tidak hanya mampu menghasilkan produk dan layanan pertanian berkualitas, Pupuk Indonesia juga berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Program TJSL kami rumuskan dengan melihat kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat sehingga keberadaannya benar-benar dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan," ujar Junianto.
Pada ajang ini, kata dia, penilaian ICA didasarkan pada penerapan standard CSR yang tercantum di ISO 260000. Dewan juri ICA menilai program Social Tour Dambaan ini mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, sehingga mampu mengembangkan komunitas penerima sasaran TJSL.
Berikutnya, penghargaan ISDA didasarkan pada keterlibatan perusahaan untuk mendukung ketercapaian SDGs melalui program TJSL. "Social Tour Dambaan" mendapatkan penghargaan untuk kategori Tujuan 2 SDGs (Tanpa kelaparan) - sub tujuan Program Perlindungan dan Pengembangan Varietas Lokal Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan).
Sementara itu, program ICA dan ISDA diselenggarakan sebagai wadah apresiasi perusahaan yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat. Sehingga mampu memotivasi perusahaan atau institusi lain untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam bidang TJSL dam SDGs. Ada 268 program yang ikut serta dalam penilaian ajang ini.
Baca juga: Pupuk Indonesia "Safari Makmur" tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Pupuk Indonesia kembali raih Platinum di SNI Award 2024
Baca juga: Pupuk Indonesia gelar Rembuk Tani untuk mewujudkan swasembada pangan
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024