Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun memuji solidaritas Indonesia dalam mendukung rakyat Palestina dan mendukung Palestina merebut kembali tanah yang dicuri dan diambil oleh Israel.

“Indonesia selalu mendukung tujuan kita, dan mereka selalu berjuang di mana-mana,” kata Dubes Zuhair Al-Shun dalam acara Focus Group Discussion Solidaritas Kemanusiaan untuk Mendukung Perjuangan Palestina di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Bertepatan pada Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina pada 29 November, Dubes Al-Shun mengatakan solidaritas Indonesia untuk Palestina terlihat di mana saja, baik di tingkat global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, maupun tingkat regional.

Indonesia, disebutnya, akan selalu terlihat ketika ada pembahasan mengenai Palestina dan berusaha melakukan apa pun yang dibutuhkan Palestina.

“Kami bangga dengan Indonesia, kami bangga dengan para pemimpin Anda, parlemen Anda, pemerintah Anda, dan LSM-LSM di Indonesia. Ini dari hati saya hari ini, pesan saya di Hari Solidaritas, untuk menyebutkan fakta tentang negara ini, negara yang hebat, Indonesia,” ucapnya.

Al-Shun mengatakan ada banyak makna mengenai solidaritas, bisa melalui senjata, finansial, maupun politik. Namun, dengan arti yang sama, solidaritas pasti akan memberikan hasil yang besar.

“Solidaritas, mereka memberi kita pesan yang besar. Indonesia adalah negara saudara di Palestina. Dan kita tahu dari hati ke hati. Selalu saya mengatakan bahwa kita adalah keluarga, begitu kita menjadi keluarga, itu berarti kita menghadapi kondisi yang sama.

Akibat ketidakadilan, lanjutnya, tanah Palestina telah dicuri dan diambil oleh pencuri yang didukung oleh Amerika Serikat, dan sebelum deklarasi, juga didukung oleh Inggris, dan negara-negara lain, sebuah fakta yang ditulis Allah melalui Al-Quran.

“Mengapa warga Palestina menderita? Penderitaan ini karena negara-negara yang berusaha menjaga Palestina di bawah pendudukan Israel. Dan mereka telah membagi Palestina menjadi dua bagian,” ucapnya.

Diplomat tersebut menyampaikan bahwa menurut Resolusi 181 Majelis Umum PB, mereka memberi Israel 56 persen dan 44 persen untuk tanah Arab-Palestina.

Namun pada 1948, Israel melakukan pembantaian di Deir Yassin, Kafr Qasim, dan lainnya di Yerusalem dan bagian lainnya, sehingga mereka menduduki lebih banyak dengan 78 persen wilayah Palestina berada di bawah pendudukan Israel.

“Jadi semua orang harus mendukung dan membela Palestina, itu pendapat saya dan alasan saya di sini. Dan semua orang harus satu suara, tidak dua, satu otoritas,” kata dia.

Baca juga: Hari Solidaritas Internasional, Aliansi Bela Palestina gelar aksi
Baca juga: Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024