Purbalingga, Jawa Tengah (ANTARA) - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberi penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) pada tiga sekolah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Ketiga sekolah tersebut, yakni SMA Negeri 1 Bobotsari, SMP Negeri 1 Padamara, dan SMP Negeri 1 Purbalingga yang dinilai dapat menularkan praktik baik penerapan penggunaan bahasa Indonesia di sekolah secara nasional.

"Ada program uji kemahiran bahasa Indonesia, dirancang untuk menguji kita sebagai pemilik dan penutur utama bahasa Indonesia. Untuk itu, kita memberikan apresiasi lewat giat UKBI adaptif, penguatan guru-guru juga siswa, dan Purbalingga menjadi salah satu praktik baik atau contoh yang bisa dinaikkan dalam skala nasional," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin di Purbalingga, Jumat.

Baca juga: UKWMS gandeng Balai Bahasa Jatim tingkatkan kemampuan Bahasa Indonesia

Syarifuddin menjelaskan ada enam hal yang menjadi indikator ketiga sekolah tersebut layak mendapatkan penghargaan UKBI, pertama, jumlah siswa peserta UKBI terbanyak yang diikuti dengan peningkatan peserta luar biasa, baik di tingkat SMP maupun SMA.

"Kedua, ide kreativitas berupa video, foto, dan artikel. Ketiga, kualitas isi dalam foto, video, dan artikelnya, keempat, pesan atau ajakan yang disampaikan, kelima, bahasa yang digunakan, dan keenam, jumlah atau penonton video terbanyak," ujar dia.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Bobotsari Joko Widodo menyampaikan bahwa pihaknya berhasil meraih penghargaan UKBI, karena memberikan edukasi pada siswa bahwa keterampilan berbahasa tidak hanya berhenti pada penguasaan kosakata, tetapi juga makna dan strukturnya.

"Bahasa Indonesia, baik itu penulisan dan ejaan, sering dikeluarkan dalam teks. UKBI ini dapat menguji keterampilan bahasa yang sangat penting untuk nantinya menjadi bekal bagi siswa sebagai calon pekerja," ucapnya.

Ia berharap peran bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan dapat semakin mendunia. "Semoga bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa ilmu pengetahuan yang digunakan hingga tingkat dunia, tidak sekadar untuk alat berkomunikasi," kata Joko.

Sementara itu, Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin yang hadir secara daring dalam acara tersebut mengemukakan Kemendikdasmen memiliki beberapa program peningkatan berbahasa Indonesia agar selaras dengan nilai-nilai sosial dan kemasyarakatan.

"Mendikdasmen, Abdul Mu'ti telah melakukan pencanangan gerakan bangga, mahir, dan maju dengan Bahasa Indonesia agar masyarakat bisa berbahasa Indonesia yang baik dan selaras dengan nilai sosial-kemasyarakatan," ujar Hafidz.

Baca juga: Kemendikbudristek kembangkan UKBI ramah teman tuli

Baca juga: Lima siswa SRIT Tokyo sangat unggul di Uji Kemahiran Bahasa Indonesia

Ia menyebutkan bahasa Indonesia kini telah diajarkan di 56 negara di dunia, dan setidaknya ada 709 lembaga yang mengajar bahasa Indonesia di negara-negara tersebut.

"Sekitar 164 ribu warga dunia saat ini belajar bahasa Indonesia di berbagai negara tersebut," katanya.

Ia menegaskan saat ini UKBI sudah menjadi salah satu alat ukur, dimana seluruh siswa dan guru harus mengikuti proses uji kompetensi tersebut sebagai indikator prestasi sekolah.

"UKBI terus dilaksanakan kepada seluruh siswa baru dan guru, sebagai langkah agar UKBI bisa lebih efektif, andal, dan efisien," tuturnya.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024