Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG ditutup melemah 85,89 poin atau 1,19 persen ke posisi 7.114,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,69 poin atau 1,91 persen ke posisi 856,78.
“Dari sisi eksternal, bursa regional Asia cenderung melemah. Pasar tampaknya fokus mencerna rilis data ekonomi dari Jepang dan Korea Selatan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pasar bereaksi terhadap data yang menunjukkan bahwa inflasi Jepang meningkat di atas 2 persen pada November, memicu spekulasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 60 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, naik dari sekitar 50 persen seminggu sebelumnya.
Sebelumnya, Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, kemungkinan paling cepat bulan depan, dengan alasan kekhawatiran terhadap pelemahan yen yang terus berlangsung.
Selain itu, data terbaru menunjukkan adanya tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi, terlihat dari angka produksi industri, penjualan eceran, dan ketenagakerjaan.
Dari Korea Selatan, penjualan ritel pada Oktober 2024 turun sebesar 0,4 persen secara bulanan, sedikit membaik dibandingkan penurunan yang direvisi menjadi 0,5 persen pada September.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 0,39 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur sebesar 0,09 persen.
Sedangkan, sembilan sektor melemah yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,59 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 1,09 persen dan 0,06 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DPUM, CITY, BTEK, FUTR dan PUDP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, ADRO, TOSK, HADE dan KLAS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.123.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,95 miliar lembar saham senilai Rp13,65 triliun. Sebanyak 206 saham naik 416 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 141,03 poin atau 0,37 persen ke level 38.208,03, indeks Shanghai menguat 30,76 poin atau 0,93 persen ke posisi 3.326,46, indeks Kuala Lumpur melemah 3,20 poin atau 0,20 persen ke posisi 1.594,29, dan indeks Straits Times menguat 2,04 poin atau 0,05 persen ke 3.739,29.
Baca juga: Rupiah naik akibat aksi ambil untung investor
Baca juga: Harga emas Antam Jumat turun Rp5.000 jadi Rp1,508 juta per gram
Baca juga: BNBR tuntaskan program restrukturisasi utang
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024