Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan (Diskominfo Kalsel) mencatat 461 laporan masuk melalui sistem informasi pengaduan SP4N LAPOR hingga 28 November 2024 yang dipromosikan dengan inovasi LAPOR PAMAN.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfo Provinsi Kalsel Chairun Ni’mah di Banjarbaru, Jumat, memperkirakan total aduan tersebut akan terus meningkat hingga akhir November mendatang.

"Setiap bulan rata-rata aduan atau aspirasi yang masuk pada SP4N LAPOR Provinsi Kalsel berkisar 300-500 aduan," kata Chairun.

Chairun mengatakan jenis aduan yang masuk SP4N LAPOR Provinsi Kalsel masih didominasi terkait fasilitas umum, perhubungan, dan infrastruktur yang terus menjadi "trending" topik pada tiga tahun terakhir.

Selain itu, Chairun menyebutkan terdapat aduan gangguan pada sistem SP4N LAPOR karena disebabkan migrasi dan perawatan server sistem SP4N LAPOR itu yang sebelumnya ditangani Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dialihkan ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sehingga menyebabkan "down" selama satu-dua jam per hari.

"Proses migrasi tersebut sudah terjadi hampir satu tahun ini," tutur Chairun.

Chairun menambahkan Diskominfo Provinsi Kalsel berupaya mengoptimalkan kinerja SP4N LAPOR saat proses migrasi dan perawatan server tersebut.

Selama proses ini berlangsung, lanjut Chairun, Diskominfo Provinsi Kalsel menampung aduan yang masuk secara manual hingga nanti normal kembali, dan akan diinput ke sistem SP4N LAPOR.

"Jadi semua aduan tetap bisa masuk dan tertangani dengan baik secara manual," ungkap Chairun.

Lebih jauh, Chairun menyatakan pengaduan melalui SP4N LAPOR menjadi parameter untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik dengan membuka ruang lebih banyak bagi masyarakat menyampaikan aspirasi dan aduan sebagai "feedback" bagi pemerintahan melakukan pembangunan daerah.

Baca juga: Pemprov Kalsel sosialisasikan SOP aplikasi SRIKANDI
Baca juga: Menteri PAN-RB pacu SP4N-LAPOR lebih aktif dan berdampak

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024