Medan (ANTARA News) - Warga Medan mengeluhkan genangan air di sebagian jalan ibu kota Sumatera Utara pada setiap hujan seperti yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
"Semakin kesal melihat genangan air itu karena sebagian besar terjadi di inti kota dan kawasan padat lalu lintas," kata Arie, warga Setia Budi Medan, Minggu malam.
Hujan melanda Kota Medan sejak dua pekan terakhir, berselang-seling pada pagi, siang dan malam hari.
Jalan yang dipenuhi genangan air setiap turun hujan antara lain Jalan Raden Saleh, Jalan Kereta Api, Sisingamangaraja, M Yamin dan Denai.
Di Jalan Denai, masyarakat semakin tersiksa melewati jalan tersebut saat hujan karena selain air genangannya bau akibat bercampur sampah, juga banyak ruas jalan yang berlobang.
Menurut dia, banyak pengendara khususnya sepeda motor jatuh karena jalan berlobang tidak terlihat akibat tertutup genangan air.
Sementara para aparat kepolisian dan petugas Dinas Perhubungan tidak terlihat menjalankan tugasnya mengatur lalu lintas meski sedang terjadi gangguan pada alat pengatur lalu lintas dampak pemadaman listrik.
"Apa pejabat Pemkot Medan tidak melihat terjadinya genangan air setiap terjadi hujan dan membaca cerita banjir atau genangan air di media massa setiap musim hujan," kata Arie.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik mengatakan, masyarakat bisa menggugat pemerintah kalau mengalami gangguan atau kecelakaan di jalan yang diakibatkan kerusakan jalan.
"Perbaikan infrastruktur jalan itu tanggung jawab Pemerintah karena masyarakat sudah dibebani berbagai pajak," katanya.
Pemerintah, kata dia, harus segera turun tangan memperbaiki dan membuat parit untuk menghindari terjadinya genangan air setiap turun hjujan.
"Apalagi ini musim hujan, YLKI juga khawatir genangan air akan mempercepat kerusakan jalan," katanya.
(E016/A013)
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014