Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan guru yang bertugas di pedalaman maupun wilayah terluar di Provinsi Aceh mengapresiasi kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto yang menaikkan gaji tenaga kependidikan tersebut.

"Kami mengapresiasi kebijakan Presiden yang menaikkan gaji guru. Ini merupakan kabar yang sudah lama kami tunggu, terutama kami yang bertugas di wilayah terluar dan pedalaman," kata Kepala SMPN 2 Buloh Seuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Zulhadi yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.

Baca juga: Anggota DPR: Jangan lagi guru punya penghasilan Rp230 ribu

Baca juga: DPR ingatkan kenaikan gaji harus diikuti peningkatan kualitas guru

Buloh Seuma merupakan wilayah terluar di Kabupaten Aceh Selatan. Sebelumnya, daerah tersebut masuk wilayah 3T, karena tidak ada akses transportasi darat. Namun, keterisolasian Buloh Seuma kini sudah teratasi sejak dibangunnya akses jalan pada 2022.

Zulhadi mengatakan kenaikan gaji tersebut cukup membantu guru-guru yang bertugas di pedalaman dan terluar. Sebab, biaya hidup lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang di perkotaan atau yang dekat dengan ibu kota kabupaten.

"Selain kenaikan gaji guru, kami juga berharap Presiden memperhatikan sekolah-sekolah di wilayah pedalaman dan terluar, baik dari sisi infrastruktur dan fasilitas maupun pemerataan guru," kata Zulhadi.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala SMA Negeri 2 Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur Halimah. Ia bersama guru lainnya di sekolah pedalaman di Kabupaten Aceh Timur tersebut mengaku senang dan berterima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

"Kami berharap kenaikan gaji ini benar-benar terealisasi, dan ini juga memotivasi kami untuk lebih giat lagi dalam mencerdaskan anak bangsa, terutama generasi penerus bangsa yang hidup di daerah pedalaman," kata Halimah.

Baca juga: Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN

Selain kenaikan gaji, Halimah juga mengharapkan Presiden RI lebih memperhatikan kondisi pendidikan di wilayah pedalaman, baik infrastruktur, fasilitas, maupun akses transportasi ke sekolah, sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar di sekolah.

"Seperti jalan menuju ke sekolah kami, kondisinya memprihatinkan. Kalau panas berdebu, dan saat hujan berlumpur. Kondisi ini menyulitkan anak-anak ke sekolah. Kami berharap ada perhatian dari Presiden," kata Halimah.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024