Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan terus mengejar para koruptor buron, diantaranya dengan memaksimalkan tim intelijen untuk memburu para terpidana kasus-kasus korupsi, kata Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM Intel) Muchtar Arifin.
"Semua terus kita pantau, karena ada kemungkinan mereka muncul di tempat-tempat yang sudah kita ketahui," ujarnya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, pemantauan itu dilakukan terhadap 15 koruptor buron, antara lain terpidana enam tahun kasus korupsi Exxor Balongan, mantan Direktur Pengolahan Pertamina, Tabrani Ismail (72), dan mantan Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PT BPUI), Sudjiono Timan (49), terpidana 15 tahun penjara.
JAM Intel mengatakan, selain Tim Intelijen, maka ada tim dari Pidana Khusus (Pidsus) yang juga diterjunkan untuk memburu para buronan terpidana kasus korupsi yang telah resmi dipublikasikan melalui media massa pekan lalu.
Muchtar Arifin menyatakan, pada Hari Raya Idul Fitri 1427 H pihaknya mewaspadai kemungkinan para koruptor buron itu dapat muncul di suatu tempat yang telah diindikasikan untuk didatangi oleh yang bersangkutan seperti rumah pribadi para buronan tersebut.
Hingga kini, kata JAM Intel, dia belum menerima laporan mengenai hasil perburuan koruptor oleh Tim Intelijen Kejaksaan.
Muchtar mengakui, cukup sulit memprediksi keberhasilan penangkapan koruptor buron pada Hari Raya Idul Fitri karena para target itu menurut dia, juga cukup lihai karena mewaspadai Kejaksaan memanfaatkan hari Lebaran ini untuk menangkap mereka.
"Mereka itu kan lihai juga," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006