"Baru empat bulan selesai dikerjakan, tetapi beberapa hari yang lalu jebol. Mungkin karena dinding tidak dicor keseluruhannya," kata Sukirman warga setempat, Minggu.
Sukirman menyampaikan tembok yang dibangun di Afdeling III Kebun Marihat seyogyanya untuk mengantisipasi banjir di pemukiman lima desa.
"Sampai sekarang belum ada penanganan. Kami khawatir Desa Marubun Jaya, Totap Majawa, Parbalogan dan Bah Jambi II dan III terancam banjir," kata Sukirman.
Dia berharap jebolnya penahan banjir ini menjadi perhatian pemerintah dan pemborong yang mengerjakan proyek ini bertanggung jawab.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun Eka Hendra mengatakan pemerintah sudah menurunkan tim untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan memperbaiki tembok tersebut.
Pewarta: Waristo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014