Palembang (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan delegasi untuk mengikuti kompetisi di ajang World Skill Competition bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Brasil bulan September.
"Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional yang diadakan setiap tahun menjadi ajang untuk menyeleksi delegasi yang mewakili di ajang World Skill Competition yang diadakan pada tahun ganjil," kata Direktur Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Menengah Kemdikbud Mustaghfirin Amin di Palembang, Minggu.
Pada WSC tahun 2011 di London, tim Indonesia hanya meraih medali perak. Di ajang WSC di Leipzig, Jerman 2-7 Juli 2013, Indonesia meraih satu medali emas, satu medali perak, dan delapan medallion of excellence.
"Keterampilan siswa SMK ini menunjukkan ada peningkatan apalagi kami bersaing dengan negara seluruh dunia," kata Mustaghfirin di sela-sela kegiatan LKS tingkat Nasional.
Indonesia pada 2013 lalu di peringkat ke 11 dari 47 negara peserta. Sebelumnya, pada dua tahun lalu di ajang yang sama, Indonesia berada di posisi 16 dari 48 negara, tambahnya.
WSC merupakan kompetisi keterampilan, pekerjaan, dan karir yang diadakan setiap dua tahun di negara anggota. Kompetisi ini dikhususkan bagi pemuda atau siswa-siswi berusia 17-22 tahun untuk menunjukkan keunggulan mereka dalam keterampilan di profesinya.
Pada WSC yang akan diselenggarakan di Brasil 2015 , ujarnya, Indonesia menargetkan menambah koleksi medali emas dan naik ke peringkat 10 besar dunia.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Teguh Widodo mengatakan sebelum diberangkatkan ke WSC Brasil para siswa diseleksi di LKS Nasional. LKS ke XXII dilaksanakan di Palembang Sumatera Selatan pada 19-24 Agustus 2014 dengan lokasi lomba tersebar di stadion olahraga Jakabaring dan beberapa SMK.
Siswa SMK dari 34 provinsi mengikuti lomba untuk 42 bidang keahlian. Beberapa bidang keahlian yang diujikan ialah bidang akuntansi, robotik, desain grafis, pemasangan batu bata dan keramik, pastry dan tata busana.
Dia menjelaskan, soal mengacu ke soal yang diujikan di WSC. "Dengan memakai standar soal dan penilaian internasional kami yakin kemampuan siswa akan mengglobal juga. Sudah tentu kami ingin meraih lebih banyak medali dari WSC nanti," ujarnya.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014